Taiwan Minta Maaf, Janjikan Operasi 2 Bulan untuk Cari 21 ABK Indonesia di Atlantik

Taiwan Minta Maaf, Janjikan Operasi 2 Bulan untuk Cari 21 ABK Indonesia di Atlantik

- detikNews
Jumat, 13 Mar 2015 18:25 WIB
Jakarta - Indonesia kecewa dengan lambatnya koordinasi Taiwan soal hilangnya 21 ABK Indonesia di kapal ikan berbendera Taiwan di wilayah Kepulauan Falkand di Laut Atlantik Selatan. Taiwan berjanji akan melakukan operasi SAR selama dua bulan ke depan untuk mencari ABK yang hilang.

"Taiwan mengatakan akan melakukan rescue selama 2 bulan ke depan," ujar Dirjen Perlindungan WNI Lalu Muhammad Iqbal di gedung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).

"Kemarin disampaikan bahwa Ibu (Menlu Retno) kecewa karena pemerintah otoritas Taiwan lambat memberitahu pemerintah Indonesia. Kami sudah berkomunikasi langsung dengan otoritas Taiwan dan mereka mengakui dan meminta maaf," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas Taiwan telah memerintahkan kapal-kapalnya, baik itu kapak dagang dan kapal penangkap ikan yang berada di Argentina untuk bergerak ke lokasi pencarian. "Kemudian pemerintah Argentina jam 7 pagi kemarin sudah mengerahkan kapal AL-nya untuk melakukan pencarian dengan personel 400 orang," terangnya.

Taiwan juga telah berkoordinasi dengan Amerika Serikat (AS) untuk menggunakan teknologi satelit untuk membantu pencarian ABK yang hilang. Pemerintah Indonesia juga telah menghubungi para agen ABK untuk memastikan hak-hak para ABK yang hilang segera dipenuhi.
"Jika nanti dinyatakan hilang atau kecelakaan, seluruh haknya diberikan," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan hingga kini nasib 21 ABK asal Indonesia masih belum diketahui. "Tetap kita antisipasi kemungkinan terburuknya. Kemarin BNP2TKI sudah menemui keluarga dan sekarang dari Polda masing-masing dan kemenlu meminta contoh DNA untuk kemungkinan pembuktian DNA," ucapnya.

21 ABK yang hilang itu rata-rata berasal dari Sulawesi, Pemalang, Tegal. Kapal ikan itu juga membawa 11 WN Tiongkok. Indonesia juga telah berkoordinasi dengan otoritas Beijing.





(fiq/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads