Pekan lalu, Konsul Jenderal RI di Istanbul merilis nama Khurayah Kholid sebagai salah satu dari 16 WNI yang diduga hilang di Turki sejak 24 Februari 2015 lalu itu. Belakangan hasil pengecekan di Imigrasi Surakarta, ternyata paspornya atas nama Soraiyah Cholid Abu Bakar, sehingga nama Khurayah Kholid menjadi tidak valid.
Berdasarkan data Imigrasi itu, Soraiyah Cholid Abu Bakar ini lahir di Surabaya pada 1 Juli 1987 dan memiliki paspor nomor A-9067415 yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Surakarta pada 6 Oktober 2014. Soraiyah menjadi bagian dari enam orang asal Surakarta yang tergabung dalam rombongan piknik ke Turki bersama Smailing Tour tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suroya mengaku lahir 30 September 1974. Nama Cholid yang melekat pada namanya merupakan nama mendiang ayahnya. Dia juga pernah mengurus paspor pada 21 Agustus 1997 yang dipergunakan untuk umrah.
"Di surat kabar disebutkan nama yang mirip dengan nama saya, dan alamatnya sama dengan alamat saya. Kalau nama mirip tapi penulisan lain mungkin biasa, tapi alamatnya sama," kata Suraya kepada wartawan di Surabaya, Kamis (12/3/2015).
Suroya menjadi lebih khawatir lagi, sebab polisi dan petugas Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) datang ke alamat yang tercantum di paspornya yang tak lain merupakan kediaman orangtuanya di Jalan Ampel Melati I/15, Surabaya. Dia menduga identitasnya disalahgunakan.
Suroya berharap masalah identitas orang yang berangkat ke Turki itu dapat segera dibereskan sehingga dia dan keluarga tidak khawatir. Soalnya masalah ini membuat kerabatnya tak henti meneleponnya, bertanya-tanya kebenaran kepergian Suroya pergi ke Turki, yang berbatasan dengan basis ISIS terdekat di Suriah.
(rul/nrl)