"Beberapa bagian kantor retak. Kami berharap kegiatan kesekretariatan di DPRD dipindah untuk sementara. Jangan sampai menunggu korban jiwa baru berpikir dipindahkan," kata salah satu staf DPRD di bagian keuangan, Ruddy, kepada detikcom di kantornya, Jl Basuki Rahmat, Samarinda, Rabu (11/3/2015).
Ruddy menduga kerusakan kantornya disebabkan proyek pembangunan ruang sidang paripurna DPRD Kota Samarinda di belakang kompleks DPRD. Saat ini, pelaksana proyek tengah melakukan pemancangan tiang fondasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah anggota DPRD langsung melakukan inspeksi ke lokasi proyek. Anggota DPRD, Syaiful, sempat berdebat dengan Purwanto, Site Manager PT Waskita Karya sebagai pelaksana proyek. Syaiful menyebut kegiatan proyek mengakibatkan bangunan sekitar rusak. "Rumah pribadi gubernur Kaltim juga rusak," kata Syaiful.
"Kami minta proyek ini dihentikan sementara. Jangan sampai pembangunan gedung wakil rakyat ini justru merugikan rakyatnya sendiri," imbuhnya.
Purwanto mengatakan akan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Dia mengaku tak mengetahui soal kajian lingkungan. "Kami hanya pelaksana proyek gedung sidang paripurna," kata Purwanto.
Gedung paripurna DPRD direncanakan dibangun berlantai 3. Pembangunan dimulai sejak tahun 2014 dan didanai APBD sebesar Rp 58,4 miliar tahun anggaran 2014-1015.
(try/try)