Wanita berumur 40-an tahun tersebut tewas usai membakar dirinya di dekat kota Trotsuk, wilayah Aba, provinsi Sichuan. Korban hanya diidentifikasi sebagai Norchuk. Demikian disampaikan organisasi Free Tibet yang berbasis di Inggris dan Radio Free Asia (RFA) yang didanai Amerika Serikat, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (9/3/2015).
Ini merupakan aksi bakar diri pertama di wilayah Tibet tahun ini. Insiden ini terjadi menjelang 10 Maret, yakni peringatan gagalnya perlawanan tahun 1959, yang menyebabkan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama pergi mengungsi ke India.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasadnya telah dikremasi oleh pemerintah setempat sehingga keluarga dan warga setempat tak bisa melakukan seremoni pemakaman sebagaimana biasanya.
Banyak warga Tibet di China menuding pemerintah setempat melakukan penekanan agama dan pengikisan budaya mereka. Ini dikarenakan meningkatnya kelompok etnis mayoritas Han yang pindah ke wilayah-wilayah yang secara historis didominasi warga Tibet.
Aksi bakar diri mencapai puncaknya menjelang kongres penting partai berkuasa, Partai Komunis yang digelar November 2012 lalu. Beijing mengecam aksi-aksi bakar diri tersebut dan menyalahkan Dalai Lama yang dituding mencoba memanfaatkan aksi bakar diri ini untuk agenda separatis lebih jauh. Namun Dalai Lama menegaskan, aksi bakar di tersebut merupakan bentuk keputusasaan, dan dirinya tak berkuasa menghentikannya.
(ita/ita)