Mendagri Tjahjo Kumolo mewacanakan pengucuran dana Rp 1 triliun untuk parpol per tahun. Partai Gerindra sangat setuju dengan gagasan ini.
"Saya sependapat ya, memang ini adalah isu yang sensitif, tetapi saya kira ada beberapa model negara yang partai politik dibiayai oleh negara. Satu-satunya negara yang tidak membiayai parpol hanya Selandia Baru," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, kepada detikcom, Senin (9/2/2015).
Menurut Fadli negara membiayai parpol bukan hal baru dalam demokrasi. Di Indonesia, misalnya, negera sudah membiayai parpol, namun anggarannya sangat kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggaran yang sudah ada, menurut Fadli, terlalu kecil. Jika anggaran untuk parpol dinaikkan hingga Rp 1 triliun tentu akan jauh lebih bermanfaat untuk pengembangan parpol.
"Misalnya dinaikkan apakah Rp 5.000 atau Rp 10.000 satu suara saya kira jumlahnya ya seperti yang disampaikan Pak Tjahjo," kata Fadli.
"Saya kira dengan angka segitu sudah bisa mencukupi untuk sementara ini," imbuhnya.
Lalu apakah tidak dikhawatirkan akan muncul parpol baru karena iming-iming dana parpol tersebut? "Saya kira untuk parpol baru akan berbeda ya, syaratnya diperberat," pungkasnya.
(van/tor)