"Kita nggak keberatan kalau mau direlokasi. Tapi jangan jauh-jauh, mendingan di Pasar Kebon Melati saja biar enak," kata salah seorang warga, Wardiasni (35) di pengungsian lapangan RW 12, Jalan Sabeni, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (7/3/2015).
Wardiasni adalah warga RT 9 RW 12 Kelurahan Kebon Melati. Kawasan tersebut merupakan hunian padat penduduk dengan bangunan semi permanen. Hampir seluruh warga RW 12 tinggal di bantaran Kali Krukut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam tadi, ibu 2 anak ini mengungsi di tenda yang telah disediakan di lapangan pos RW 12. Ia tidur beralaskan terpal dan selimut yang dibagikan oleh Sudin Sosial Jakpus bersama ratusan warga lain.
Sementara itu, Ketua RW 12, Agus Iskandar mengatakan, pihaknya telah mengajukan surat ke Walikota Jakarta Pusat untuk meminta relokasi warganya. Ia mengaku telah mengirimkan surat tersebut sejak setahun yang lalu.
"Ada 7 RT di RW 12 yang bersinggungan langsung dengan kali. Dan kami siap direlokasi dalam rangka revitalisasi kali," ujarnya.
Ketujuh RT tersebut adalah RT 6, 7, 8, 9, 17, 16 dan 19. Mereka terdiri dari 350 kepala keluarga.
Agus meminta agar relokasi dilakukan di Pasar Kebon Melati dan Pasar Inpres Lontar. Bangunan di pasar tersebut terdiri dari 6 lantai dengan kondisi yang menurutnya saat ini cukup semrawut.
"Bangunan pasar kan ada 6 lantai. Kita minta 3 lantai untuk pasar dan 3 lantai untuk hunian. Itu sudah jadi program rembug kota," ujarnya.
(kff/aan)