"Perlakukan ketiga Sapta Marga di lingkungan Polri. Apa itu? Kami ksatria Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan YME serta membela kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Itu saja," ungkap Jacky usai sebuah seminar di kawasan Kelapa Gading, Jakut, Rabu (4/3/2015).
Hal yang sama pun disebutnya juga harus dilakukan oleh KPK. Sebab menurut Jacky, perseteruan KPK dan Polri sebenarnya bukan permasalahan institusi melainkan oknum-oknumnya sehingga seharusnya pihak-pihak terkait tidak menyulut itu sebagai kisruh kelembagaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan perseteruan KPK dengan Polri. Ini ada oknum yang jadi urusan KPK, ada oknum KPK yang jadi urusan Polisi. Itu aja sudah. Mari masing-masing diselesaikan urusannya tapi jangan ditarik ini sama dengan urusannya institusi. Saya sedih," sambung mantan staf ahli Menhankam itu.
Saat ditanya apa tindakan riil yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan konflik KPK dan Polri, Jacky enggan berkomentar banyak. Baginya yang paling penting adalah siapapun yang salah harus diadili, baik dari Polri maupun KPK. Ini merujuk pada kasus Komjen Bambang Gunawan dan para pimpinan KPK yang juga pada akhirnya sama-sama menjadi tersangka, Bambang Widjojanto dan Abraham Samad.
"Apa ukurannya salah saya nggak ngerti, saya nggak pegang berkasnya. Ini enak sebenarnya (diselesaikan) tapi karena ini sudah mulai ditunggangi oleh kepentingan walau saya nggak tahu siapa yang nunggangi, jadi kita yang wajar-wajar sajalah. Saya pernah jadi Kapolres, Kapolwil, Kapolda, dan terakhir staf ahli Menhamkam jadi saya tahu betul ini yang salah orangnya," jelas Jacky.
Purnawirawan yang sudah berusia senja itu pun mengaku sadar dewasa ini kinerja polisi kerap diwarnai perbuatan tercela sejumlah anggotanya. Di mana motifnya pun bermacam-macam yang sebagian sudah menjadi rahasia umum.
"Ada pelanggaran kode etik profesi dan tindak pidana. Ini yang harus dicegah. Ini terjadi karena lemahnya kontrol atasan kepada anak buah. Jangan utik-utik status Polri. Polri sekarang di bawah Presiden, ini yang paling baik. Motifnya bisa karena nggak profesional, mau bedil kaki kena kepala, bisa juga karena psikologis psikis, bisa juga karena pamrih duit, wani piro?" beber mantan Kapolda di Kalimantan itu.
Oleh karenanya, kata Jacky, trilogi tentang Polri harus di kedepankan benar-benar. Itu yang disebutnya menjadi panduan polisi dalam bertugas sehingga keprofesionalisan Polri tidak lagi diragukan.
"Kita harus punya trilogi tentang Polri, satu status Polri, tugas pokok wewenang Polri dan yang ketiga kinerja Polri. Ini jangan dicampuradukkan," pungkas Jacky.
(ear/jor)