"Kalau dari ciri-cirinya, jasad yang ditemukan di Sapeken itu identik dengan salah satu nelayan Situbondo yang hilang, atas nama Ridwan," kata Zainul Arifin kepada detikcom, Senin (2/3/2015).
Kepala BPBD Situbondo itu menjelaskan, jasad nelayan itu ditemukan Jumat (27/2) sore. Namun baru disampaikan hari ini. saat ditemukan jasad korban masih memakai jas hujan panjang warna biru, bercelana pendek warna hitam, dengan celana dalam warna coklat muda.
Selain itu, gigi korban bagian atas sebelah kanan sudah tidak ada, dan gigi sebelah kanan agak ke tengah. Ciri-ciri jasad itu, sambung Zainul, berdasarkan keterangan Ustad Usman, salah satu tokoh di Kecamatan Sapeken.
"Cocok dengan keterangan keluarga Ridwan. Sekarang jasad korban sudah dikebumikan di sana, dan pihak keluarga sudah menerima," papar Zainul.
Jika benar itu jasad Ridwan, berarti masih ada 5 ABK yang dinyatakan hilang hingga hari ke tujuh pencarian. Menurut Zainul, pihaknya akan menghentikan pencarian pada hari ketujuh ini, sesuai protap pencarian orang hilang di laut. Namun pihaknya akan tetap memonitor, jika sewaktu-waktu ada nelayan yang menemukan korban. Pihaknya akan membantu proses evakuasi korban.
"Kami akan sampaikan itu ke keluarga korban hilang. Untuk bangkai kapal motor yang karam, sudah berhasil ditarik ke pantai dekat Pelabuhan Besuki. Tidak ada korban yang terjebak di dalamnya," pungkas Zainul.
Sebuah kapal motor yang membawa rombongan nelayan Situbondo tenggelam di Selat Madura. Kapal motor jenis selerek bernama Harmoni itu karam, akibat terkena hantaman ombak dan angin puting beliung saat mencari ikan di Perairan Binur Kecamatan Paiton Probolinggo. Saat musibah terjadi, kapal motor milik H Roni (28) itu membawa 17 ABK nelayan asal Kecamatan Besuki dan Kecamatan Banyuglugur.
Dari jumlah itu, sebanyak 11 ABK yang ditemukan. Satu di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal, Sementara 6 ABK lainnya masih dinyatakan hilang.
(fat/fat)