Penderita Hidrosefalus di Jember Belum Tersentuh Bantuan

Penderita Hidrosefalus di Jember Belum Tersentuh Bantuan

- detikNews
Minggu, 01 Mar 2015 10:31 WIB
Muhamad Fikri hanya digendong ibunya setiap menangis menahan sakit/Syaiful Kusmandani
Jember - Seorang bocah berusia satu tahun asal Desa/Kecamatan Umbulsari, Jember, ini sejak 7 bulan lalu menderita Hidrosefalus atau kepala berisi air sehingga efek kepalanya membesar.

Anak dari keluarga miskin tersebut kini hanya terbaring di rumahnya yang sederhana meski sesekali digendong ibunya. Muhammad Fikri ini sering menangis dan menahan sakit kepala.

Awalnya, Fikri hidupnya normal seperti anak seusianya. Namun di usia 5 bulan tiba-tiba ada benjolan kecil di bagian kepala dan saat itu orang tua menganggapnya hal biasa dan bisa menghilang. Namun seiring masa pertumbuhan bayi, benjolan tersebut justru membesar hingga saat ini.

"Dulu ada benjolan kecil di kepala Fikri, namun benjolan itu membesar," kata Musanah, ibu bayi kepada detikcom, Minggu (1/3/2015).

Anak terakhir dari 7 bersaudara pasangan Imron dan Musanah, kini kondisinya memprihatinkan. Fikri tak mampu menahan beban berat kepalanya yang terus membesar.

Sejak kepala membesar, keluarga miskin tersebut tak pernah membawanya berobat secara medis. Keterbatasan ekonomi menjadi alasan keluarga untuk merawat seadanya saja apalagi Imron hanyalah buruh berpenghasilan rendah.

"Belum pernah kami bawa ke dokter, saya tidak punya uang untuk membawanya," tutur Musanah sambil menggendong Fikri.

Sehari-hari Fikri hanya minum air gula sebagai pengganti susu. Imron yang hanya kuli pengangkut pasir tak setiap hari bisa pulang membawa uang untuk kebutuhan keluarga.

"Kalau menangis biasanya saya beri air gula sambil saya gendong," tambah Musanah.

Bahkan tetangga sekitar yang juga mayoritas warga miskin juga merasa kasihan melihat keluarganya. Apalagi Musanah sejak beberapa bulan terakhir juga sering sakit sakitan.

"Kasihan sekali saya melihatnya, selain anaknya yang menderita hidrosefalus, Musanah sendiri juga sakit paru paru,” kata Siti Arifah, salah seorang tetangga.

Keluarga miskin ini berharap ada bantuan dari pemerintah agar Fikri bisa kembali hidup normal seperti anak anak normal lainnya.

(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.