Pelaku berinisial MZ (32), warga Desa Gesing, Kecamatan Semanding, dikenal cukup dekat dengan keluarga korban. Bahkan laki-laki pengangguran itu sempat datang takziyah dan mengikuti proses pemakaman jenazah korban.
"Iya, pelaku sempat takziyah ke rumah korban," jawab Kapolres Tuban, AKBP Guruh Arif Darmawan kepada wartawan di ruang Unit 3 Satreskrim Polres Tuban, Jumat (27/2/2015).
Berdasarkan informasi, setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung kabur. Beberapa barang yang dicuri dari rumah korban, seperti ayam, handphone dan sepeda ontel langsung dijual. Tak lama kemudian, pelaku kembali ke rumah duka untuk takziyah.
Namun polisi tidak mudah terkecoh. Dengan bekal sidik jari yang ditemukan dalam olah TKP, polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan itu, dan sekaligus menangkap pelaku.
"Berdasarkan sidik jari pelaku di TKP. Sidik jari setiap orang kan tidak sama, jadi bisa dicari," jelas mantan Kapolres Donggala itu kepada sejumlah wartawan yang melakukan peliputan.
Muhammad Subekan (8), siswa kelas 2 SD dibunuh pencuri yang menyatroni rumahnya, Rabu (24/2) siang. Saat itu korban yang baru pulang dari sekolah sendirian di rumah, karena orang tuanya bekerja. Pelaku nekat menghabisi nyawa korban, karena memergoki aksinya mencuri.
(fat/fat)