Pernyataan Swarthier ini disampaikan langsung ke Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini di Balai Kota Surabaya, Kamis (26/2/2015).
Swarthier yang datang bersama Konsul Kehormatan Sylvia Pangkey dan Atase Ekonomi Hayo Provokluit ini juga menawarkan beberapa kerjasama. Diantaranya pengelolaan air limbah serta pemanfaatan sampah menjadi energi alternatif.
Risma langsung menanggapi tawaran kerjasama yang diajukan Swarthier sudah dilakukan pemerintah kota Surabaya 2 tahun lalu dengan bekerjasama dengan Pemerintahan Jepang.
"Sampah di Surabaya juga didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai. Di kampung-kampung juga sudah ada bank sampah yang telah melaksanakan prosedur pemilahan. Sampah organik kita kelola menjadi kompos untuk digunakan memupuk tanaman di taman kota," kata Risma.
Menurut Risma yang menjadi perhatian utama adalah pembangunan transportasi massal berupa trem dan monorel. Menanggapi rencana tersebut, Rob Swartbol menawarkan kerjasama pengadaan rel.
"Rel ini terbuat dari baja pilihan, ada dua perusahaan di Belanda yang sanggup menjalankan kerjasama ini," ucap Rob.
Dalam pembicaraan ini, Dubes Belanda juga menyinggung persoalan drainase kota dan siap membantu kerjasama pengerukan saluran air.
"Persoalan banjir masih menjadi persoalan utama kota-kota besar di Indonesia. Termasuk ibukota Jakarta, banjir menjadi PR utama yang harus segera diselesaikan," ungkap Swartbol.
(ze/fat)