Abdurahman Sofyan, kordinator aksi mengatakan, ratusan mahasiswa ini menuntut agar rektor menghentikan wakil dekan fakultas humaniora, Basri Zain.
Sebab, wakil dekan tersebut sudah melakukan kegiatan kekerasan baik secara verbal maupun fisik terhadap mahasiswa dan dosen yang tidak sejalan.
"Kami ada 6 fakultas disini menuntut Wakil dekan turun dari jabatannya," Abdurachman, disela aksinya, Rabu (25/2/2015).
Bahri Zain, dari laporan yang masuk, banyak melakukan aksi premanisme seperti pemukulan dan pencekikan, bahkan, ia pernah menantang carok dua mahasiswa dengan mengacungkan clurit.
"Itu memperkeruh suasana kerja sehingga proses akademik tidak berjalan dengan semestinya," tegasnya.
Demo ini juga diwarnai aksi ricuh antara mahasiswa dengan satpam, usai melakukan longmarch, mahasiswa langsung masuk ke ruang rektorat UIN, tujuan awal para mahasiswa ini adalah kantor rektorat.
Mengetahui rektor tak ada di tempat mereka berniat naik ke lantai 5 untuk memboikot sosialisasi beasiswa.
Mahasiswa yang dihadang satpam, sempat beradu mulut dengan satpam.
Akhirnya adu pukul terjadi antara satpam dengan mahasiswa diiringi dengan saling mengejar antara dua kubu itu. Mahasiswa yang terpukul mundur akhirnya kembali ke depan ruangan rektor.
Usai kondisi membaik, Humas UIN, Sutaman, mengatakan kepada mahasiswa bahwa pak Rektor sedang ada acara di kantor KPPN.
"Bapak rektor tidak ada ditempat, beliau ada acara di KPPN," kata Sutaman.
(bdh/bdh)