"Dia jatuh dalam posisi telungkup. Dari hidungnya keluar darah dan kakinya patah. Sempat dibawa ke puskesmas tapi tak tertolong," kata Mahfud (54), kerabat korban, Selasa (25/2/2015).
Mahfud menuturkan korban setiap hari dipercaya para tetangganya untuk menebang pohon atau pekerjaan serabutan lainnya. Pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB, korban diminta membersihkan dahan dan ranting mangga di rumah tetangganya, Abdul Muin.
Korban yang sudah terbiasa memanjat pohon, kemudian naik ke pohon mangga setinggi 15 meter di depan rumah Abdul Muin. Sebelum jatuh, korban sudah hampir selesai melakukan pekerjaannya.
"Saat hendak turun, korban jatuh. Warga kemudian melarikannya ke puskesmas namun korban meninggal di puskesmas," imbuh Mahfud.
Abdul Muin, pemilik mangga, mengatakan ia berniat membersihkan dahan dan ranting mangga yang lebat. Ia takut jika tak dibersihkan pohon mangganya akan roboh.
"Kemarin kan hujan lebat dan angin kencang, banyak pohon tumbang. Saya takut nanti pohon mangga saya tumbang makanya dibersihkan," jelas Muin.
Saat ini jenazah korban sudah dibawa pulang ke rumah duka dan akan segera dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
(fat/fat)