Epidemi Merokok di Australia Akan Membunuh 60 Persen Perokok

Epidemi Merokok di Australia Akan Membunuh 60 Persen Perokok

- detikNews
Rabu, 25 Feb 2015 12:36 WIB
Jakarta - Sebuah penelitian terbaru mengatakan bahwa dua dari tiga perokok di Australia, atau sekitar 1,8 juta orang akan meninggal karena kebiasaan merokok tersebut.

Ini adalah penelitian terbesar di Australia yang menghubungkan antara kebiasaan merokok dan tingkat kematian.

Dalam laporan mereka yang dibuat di jurnal internasional BMC Medicine, dilaporkan bahwa epidemi 'merokok' ini akan mengurangi tingkat harapan hidup para perokok sebanyak 10 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ilmuwan dari Sax Institute di Sydney dan University of Melbourne mengikuti sekitar 200 ribu perokok yang berusia di atas 45 tahun.

Mereka yang merokok lebih dari 25 batang sehari berpotensi empat atau lima kali meninggal karena kebiasaan tersebut. (AAP: Dave Hunt, file photo)

Professor Emily Banks, penulis utama laporan ini mengatakan bahwa merokok adalah 'kecanduan yang sangat, sangat kuat' dan dia berharap dengan adanya penemuan ini, para perokok akan mempertimbangkan kembali dengan seksama apakah mereka akan terus melanjutkan kebiasaan itu atau tidak.

"Meskipun kita sudah berhasil mencegah peningkatan jumlah perokok, namun di Australia masih ada 2,7 juta perokok." kata Professor Banks.

"Dan 1,8 juta di antara mereka akan meninggal karena kebiasaan itu bila mereka tidak berhenti."


Statistik Merokok

  • 200.000 perokok di atas 45 tahun jadi objek penelitian
  • 2,7 juta perokok di Australia
  • 1,8 juta di antara mereka akan meninggal karena kebiasaan ini
  • Tingkat harapan hidup perokok akan berkurang 10 tahun
  • Merokok 10 batang sehari meningkatkan dua kali kematian
  • Merokok 25 batang sehari meningkaktkan kematian empat lima kali
Sumber: Sax Institute

Tiga sebab utama kematian adalah kanker, penyakit yang berhubungan dengan jantung, dan penyakit paru-paru kronis.

Professor Banks mengatakan bahwa mereka yang merokok 10 batang sehari akan dua kali lipat kemungkinan meninggal, dan jumlah itu akan lebih tinggi lagi karena perokok berat.

"Mereka yang merokok 25 batang sehari akan naik empat atau lima kali lipat kemungkinan meninggal karena kebiasaan itu." kata Prof Banks.

Penelitian juga mengatakan bahwa mereka yang berhenti merokok sebelum usia 45 tahun memiliki peluang besar terhindar dari penyakit yang berkenaan dengan merokok.


(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads