Saat dikonfirmasi detikcom, Erwin yang kini menjabat sebagai Direktur Utama Bosowa, hanya menjawab singkat. Dia mengakui apartemennya memang dijadikan sarana fasilitas bagi kerabat dan konsultan kantor.
"Beberapa kerabat dan konsultan kantor mendapatkan fasilitas, termasuk supri kerabat yang datang dari luar Jakarta," kata Erwin, Senin (23/2/2015). Tak ada komentar lanjutan dari Erwin, termasuk soal pertemuan Samad dan petinggi PDIP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, Supriansa tak mau menyebutkan siapa pemilik sebenarnya dari apartemen yang disebutnya menjadi tempat pertemuan politik Abraham Samad. Karena terus dicecar para wartawan, pria berbaju hitam ini akhirnya membuka identitas pemilik apartemen yang ditempatinya, yakni Erwin Aksa yang merupakan bos Bosowa.
"βItu milik Erwin Aksa. Saya konsultan hukum perusahaan, jadi nanti kalau suatu saat perjanjian saya dan perusahaan jika suatu hari saya nggak bekerja lagi sebagai penasihat hukum atau pengacaranya perusahaan itu, otomatis meninggalkan tempat itu," jelasnya.
Menurut Supri, Erwin Aksa tidak tahu soal pertemuan tersebut. Dia bahkan mengklaim bakal dipecat oleh Erwin gara-gara kasus ini.
"Erwin Aksa nggak tahu dia (ada pertemuan Samad dan PDIP-red), baru tahu ini makanya aku mau dipecat ini. Karena kan gini, kita nggak nyangka kalau pertemuan ini jadi besar kayak gini. Kita nggak nyangka berbuntut panjang begini masalahnya," kata Supriansa usai diperiksa.
(fiq/mad)