RI Dikecam karena Eksekusi Mati, JK: Berarti AS Juga Salah Dong!

RI Dikecam karena Eksekusi Mati, JK: Berarti AS Juga Salah Dong!

- detikNews
Senin, 23 Feb 2015 14:49 WIB
Jakarta - Hukuman mati yang berlaku di Indonesia mendapatkan tekanan dari Australia dan Brasil. Bahkan LSM seperti Amnesty International pun melayangkan protesnya terhadap 'kedaulatan' Indonesia.

Menurut Wakil Presien Jusuf Kalla (JK), jika Indonesia disalahkan karena berlakunya hukuman mati, maka banyak pula negara yang patut disalahkan dengan alasan yang sama. Tak terkecuali negara besar seperti Amerika Serikat (AS) pun bisa disalahkan.

"Berarti semua negara termasuk AS salah dong. Karena hukuman mati di seluruh Asia masih ada, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan termasuk AS," kata JK di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (23/2/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amnesty International adalah LSM di bidang HAM yang mengklaim memiliki kantor perwakilan di 150 negara. LSM asal Inggris ini mengirimkan surat terbuka ke Presiden Joko Widodo yang isinya meminta dibatalkannya hukuman mati terhadap 11 terpidana mati.

Namun Kejaksaan Agung sebagai institusi penegak hukum yang berwenang menyatakan hukuman mati di Februari 2015 ini ditunda. Menurut JK, penundaan itu dilakukan hingga waktu yang tepat tiba.

"(Ditunda sampai) Waktu yang tepat," ujar JK.

Sementara terkait keberadaaan 3 unit Sukhoi di Bandara Ngurah Rai, Bali, menurut JK, jet tempur itu tidak ada hubungannya dengan proses eksekusi mati. JK menyatakan keberadaan Sukhoi di Bali hanya untuk latihan dan tugas rutin TNI AU.

"Ya kan Sukhoi itu latihan. Latihan di Nusakambangan barangkali," ucap JK disusul tawanya.



(vid/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads