Keadaan darurat dinyatakan pada hari Selasa (17/02) setelah lebih 80 tentara dan pemberontak tewas dalam perang selama berhari-hari.
Kekerasan dipicu kembalinya pemimpin pemberontak kelompok etnis Kokang yang diasingkan sejak tahun 2009, lapor media pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iring-iringan yang dipimpin Palang Merah Myanmar diserang kelompok bersenjata pada hari Selasa dan melukai dua pekerja bantuan.
"Kami masih tidak mengetahui secara pasti jumlah orang yang masih terjebak di daerah Laukai," kata anggota Palang Merah kepada kantor berita AFP.
"Tetapi kami telah mengungsikan sekitar 30 orang dari tempat itu pada hari Rabu."
Media pemerintah Cina melaporkan 30.000 etnis Kokang dari negara bagian Shan diyakini melintasi perbatasan ke Cina.
Pemerintah Cina mengatakan mereka telah meningkatkan penjagaan perbatasan dan mendesak diakhirinya perang.
(nwk/nwk)