Tak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, lambung kiri LCT Perkasa Prima dan bagian anjungan rusak. Sebuah truk yang diangkut kapal ini juga rusak akibat benturan.
"Ini murni karena faktor cuaca. Saat kejadian, gelombang pasang dan arus laut ke selatan sangat kuat, sekitar pukul 04.45 WIB," kata Syahbandar Gilimanuk, Nyoman Delon pada detikcom, Selasa (17/2/2015).
Peristiwa itu bermula saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, LCT Arjuna akan merapat ke Dermaga LCM Gilimanuk. Saat bersamaa, LCT Perkasa Prima 5 hendak keluar ke Dermaga Gilimanuk. Naasnya, arus laut disertai gelombang pasang mendadak menerjang.
Akibatnya, rumdoor LCT Arjuna menghantam lambung kiri LCT Perkasa Prima. Saking kerasnya, bagian lambung kiri LCT ini robek. Kerusakan hanya menimpa LCT Perkasa Prima 5, sedangkan LCT Arjuna dalam kondisi utuh.
Pasca kejadian, LCT Perkasa Prima langsung diarahkan ke Pelabuhan Ketapang untuk menjalani perbaikan. Untuk sementara waktu, operasional kedua kapal ini dihentikan untuk sementara waktu. Tak hanya itu, pemilik dan nahkoda kedua kapal juga masih dimintai keterangan.
"Kondisi mesin tak ada masalah. Untuk sementara kedua kapal kita off kan dulu, pemilik dan nakhoda kapal juga masih kita periksa dulu," jelas Delon.
Meski begitu, aktivitas penyeberangan baik dari Gilimanuk ke Ketapang atau sebaliknya tetap normal. Terlebih, pihaknya bergerak cepat melakukan evakuasi kapal.
(fat/fat)