"Kemungkinan mereka adalah PSK, karena mayoritas semuanya sudah diambil Minggu (15/2) kemarin," kata Kepala Dinas Sosial Surabaya, Supomo saat sidak bersama Kasatpol PP Surabaya Irvan Widyanto di Liponsos, Senin (16/2/2015).
Jika sampai batas waktu masih belum diambil, kata dia, pihak Dinsos Surabaya akan segera berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Jatim.
Saat ditanya belasan wanita yang belum diambil keluarganya karena dipersulit, Supomo membantahnya.
"Tidak ada yang kami persulit, asal syarat lengkap kita kembalikan ke keluarga. Kalaupun kurang maksimal karena minimnya petugas yang menangani administrasi," tegas mantan Camat Kenjeran ini.
Bahkan, kata Supomo, untuk pelepasan warga yang terjaring razia Hari Valentine justru dipermudah. "Kita beri kemudahan, tidak harus keluarga yang ada di KK. Beberapa hanya kita minta buat surat pernyataan dan kita lepas," pungkas Supomo.
Sebanyak 339 orang terjaring razia petugas gabungan yang bergerak sejak Sabtu (14/2) hingga Minggu (15) malam. Pasangan mesum didominasi kaum muda yang diamankan di hotel short time. Razia yang dilakukan petugas gabungan ini dilakukan untuk menghindari tindakan maksiat dan asusila sesuai perintah Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Banyak orang-orang mengeluhkan layanan Liponsos saat berusaha menjemput keluarganya terjaring razia.
(ze/fat)