"Sebenarnya pemerintah Indonesia punya hak untuk tegakkan hukum, tapi bagaimana kita juga harus memperhatikan imbauan PBB. Menurut saya, perlu penjelasan diplomasi yang komprehensif kepada PBB supaya mereka mengerti posisi kita," kata Syarief Hasan kepada detikcom, Minggu (215/2/2015).
Syarief menuturkan, bagaimanapun Indonesia adalah bagian dari anggota PBB, dalam hal ini komunitas perdamaian internasional. Bukan berarti menyerah, tapi penjelasan itu perlu untuk menjaga hubungan Indonesia di dunia internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu zaman βSBY itu hampir 200 orang diselamatkan di luar negeri dari hukuman mati. SBY turun tangan menyelamatkan karena itu hubungan internasional kita bagus," imbuhnya.
Lebih jauh Syarief mengatakan, hukuman mati di beberapa negara sudah mulai dilakukan moratorium, beberapa di antaranya tetap melaksanakan namun tanpa ekspose dan tak menuai reaksi internasional.
β"Jadi komentar saya, hukum memang harus ditegakkan. Tapi kita bagian dari negara anggota PBB juga berkewajiban harus memberi penjelasan yang utuh. Hubungan internasional perlu dijaga, ingat banyak WNI terancam hukuman mati," ucap petinggi Partai Demokrat itu.
Sementara soal ancaman Australia menghentikan kunjungan turisnya ke Indonesia, Syarief mengatakan tak perlu takut dengan ancaman Negeri Kanguru tersebut.β "Kita kan negara berdaulat, tapi kembali kita harus perhatikan hubungan internasional," tegasnya.
(iqb/mpr)