Dari pantauan detikcom, Minggu (15/2/2015) pagi, ratusan orang berbondong-bondong mendatangi Liponsos. Mereka menanyakan ke petugas Linmas, polisi maupun pegawai Liponsos, terkait kabar anak maupun menantunya yang terjaring razia.
Petugas kepolisian pun kewalahan menjawab setiap pertanyaan dari keluarga yang kerabat atau anak, suami terjaring razia.
"Pak, anak saya dimana. Terkena razia di mana," ujar salah satu warga yang menanyakan ke petugas kepolisian.
Polisi pun dengan sabar menjelaskan ke setiap orang yang menanyakan kabar kerabatnya.
"Kami tidak tahu pak. Kami hanya membantu mengamankan saja di sini," ujar petugas kepolisian dari Polsek Sukolilo.
Warga pun juga tidak bisa menjenguknya. Karena belum ada kabar kapan bisa dijenguk.
"Saya sudah bawa KTP, KK. Tapi katanya nggak bisa dijenguk," ujar seorang ibu yang ingin menanyakan kabar anaknya yang terjaring razia.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, razia besar-besaran digelar untuk memberantas pesta seks di hari valentine. Pasangan mesum yang didominasi kaum muda dijaring dari sejumlah hotel short time di Kota Surabaya. Hingga Pukul 01.00 Wib Minggu (15/2/2015) dini hari, jumlah pasangan bukan suami istri yang terjaring lebih dari 300 orang.
Razia digelar sejak pada Sabtu (14/2/2015) siang, dan hingga malam telah menjaring 215 orang. Sesuai perintah Wali Kota Tri Rismaharini, razia kembali dilaksanakan hingga Minggu (15/2/2015) dinihari.
(bdh/bdh)