Namun sayang, di antara orasi yang berapi-api tersebut, ada juga di antara mereka yang tak tahu menahu, untuk siapa mereka berdemo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Jumat (13/2/2015).
Seorang ibu paruh baya bernama Heni (45) merupakan salah satu massa pendemo sidang praperadilan BG. Dia pun ikut berpartisipasi saat menyanyikan beberapa lagu saat orasi. Namun dia kebingungan saat ditanyai siapa Komjen BG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga Jakarta Barat ini mengaku datang untuk berdemo karena diajak oleh seorang kawannya.
"Ya ikut-ikut aja," kata dia sambil buru-buru menyingkir.
Yang ini lain lagi. Segerombolan anak muda terlihat baru saja menghabiskan makan siang sambil beristirahat di halaman PN Jaksel. Salah satu pemuda mengaku makan siang untuk pendemo juga disediakan oleh panitia.
"Ada, disediain," kata ABG yang enggan disebut namanya tersebut.
Dia juga menyebut ada 'uang transpor' sebesar Rp 50 ribu per orang yang dibagikan usai demo.
"Ada uang transport, Rp 50 ribu," kata dia.
Pendemo yang hanya berjumlah 50-an orang ini menyuarakan orasinya di halaman pengadilan. Walaupun didominasi pemuda ABG, terlihat pula beberapa orang ibu-ibu yang ikut memegang spanduk yang bertuliskan dukungannya terhadap Polri.
(rni/ndr)