
Tiga korban penembakan di Chapel Hill, North Carolina, AS.
Di sela-sela kunjungannya ke Meksiko, Erdogan menyeru kepada Obama dan pemerintah AS untuk mengecam pembunuhan Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya Yusor Mohammad, 21, beserta iparnya Razan Mohammad Abu-Salha, 19, di Kota Chapel Hill.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ribuan orang menyampaikan duka cita dalam prosesi pemakaman tiga korban penembakan di Chapel Hill.
Proses pemakaman
Seruan Erdogan dicetuskan tatkala tiga umat muslim korban penembakan di Kota Chapel Hill, dimakamkan.Wartawan BBC, Rajini Vaidyanathan, melaporkan dari kota tersebut. Menurutnya, ribuan orang berdatangan guna menyampaikan duka cita.
"Pemakaman itu adalah yang terbesar dari pemakaman yang pernah saya kunjungi. Pelayat berdatangan terus, benar-benar ajaib," ujar Nisrin Shabin, salah seorang pelayat.
Sebagian besar pelayat yang diwawancarai merasa pembunuhan terhadap Deah Shaddy Barakat, 23, istrinya Yusor Mohammad, 21, beserta iparnya Razan Mohammad Abu-Salha, 19, dipicu lebih dari sekedar perselisihan soal parkir.

Sebagian besar pelayat yang diwawancarai merasa pembunuhan dipicu lebih dari sekadar soal cekcok lahan parkir
Sarah, seorang perempuan yang tumbuh besar bersama ketiga korban, mengaku mengalami Islamophobia. "Anda harus punya kebencian di dalam hati Anda untuk membunuh tiga orang secara berdarah dingin, apalagi mengenai lahan parkir."
Di sisi lain, tersangka pelaku penembakan, Craig Stephen Hicks, memang dikenal suka berseteru dengan tetangga-tetangganya soal lahan parkir. Michael Nam, salah seorang tetangga Hicks, mengaku pernah didatangi Hicks dengan pistol terselip di pinggang.
Sejauh ini, kepala kepolisian Chapel Hill, Chris Blue, menyatakan belum bisa berspekulasi mengenai motif Hicks. Namun, dalam pidato prosesi pemakaman, Blue berikrar untuk menyelidiki semua petunjuk, termasuk dugaan motif kebencian terhadap agama.
(nwk/nwk)