Kawasan hutan yang terbakar di Riau, saat ini paling luas berada di Bengkalis. Kobaran api yang awalnya kecil, kini merambah puluhan hektare. Kabut asap mulai menyebar di kabupaten tersebut.
Dalam kasus kebakaran lahan ini, pihak perusahaan Sinar Mas Group memberikan bantuan satu unit heli untuk melakukan pemadaman dari udara. Pemadaman dilakukan di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami turut membantu melakukan pemadaman dari sejumlah tim yang telah ada di Bengkalis. Heli kita melakukan water bombing, namun memang api sulit untuk dipadamkan" kata Nurul.
Selain menerjukan heli, lanjut Nurul, pihaknya juga melibatkan Regu Pemadam Kebakaran Sinarmas dan personel dari PT Sakato Pratama Makmur yang berjumlah 65 orang. Ini ditambah lagi warga sekitar yang tergabung dalam anggota Masyarakat Peduli Api (MPA).
"Tim yang kita perbantukan ini, baik heli dan personel pemadaman api, tetap di bawah kendali Polres Bengkalis," kata Nurul.
Terpisah, Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, pihaknya kini bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan PT Sinas Mas bersama-sama dalam memadamkan kobaran api di kawasan hutan.
"Kondisi kebakaran hutan dan lahan saat ini paling luas ada di Bengkalis. Tim kita bersama Pemda setempat, masyarakat dan perusahaan bersama-sama untuk melakukan pemadaman. Jika tidak segera dilakukan, kebakaran ini bisa meluas lagi," kata Guntur.
Sementara Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin menyebutkan, hasil pantauan satelit pukul 16.00 WIB, di seluruh Sumatera terdeteksi ada 31 titik panas. Dari jumlah itu, seluruhnya berada di Riau. Bengkalis paling banyak yakni 23 titik panas, disusul Kabupaten Siak 3, Pelalawan 2, Siak, Inhil 2 dan Meranti 1.
(cha/rul)