Tidak disebut lebih lanjut wilayah mana yang mereka maksud. Namun diketahui, ISIS menguasai sejumlah wilayah penting di Suriah dan Irak. Demikian seperti dilansir Reuters, Kamis (12/2/2015).
Kepolisian Prancis memburu Hayat Boumeddiene (26) semenjak suaminya, Coulibaly menyerbu dan melakukan penyanderaan di supermarket Yahudi yang ada di Paris pada awal Januari lalu. Coulibaly sendiri tewas bersama 3 sandera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, otoritas Prancis meyakini Boumeddiene beraksi bersama suaminya dalam penyanderaan di supermarket tersebut dan berhasil kabur. Namun belakangan diketahui, Boumeddiene tidak sedang berada di Paris saat kejadian.
Dalam edisi online majalah berbahasa Prancis bernama Dar al-Islam ini, ditampilkan wawancara dengan seorang wanita yang diklaim sebagai istri Coulibaly. Namun tidak disebutkan nama istri Coulibaly tersebut.
Reuters tidak bisa memverifikasi keaslian wawancara tersebut, karena tidak ditampilkan foto maupun video untuk menunjukkan benar Boumeddiene yang diwawancara.
Menurut majalah Dar al-Islam tersebut, istri Coulibaly ditanya perasaannya saat masuk ke wilayah kekhalifahan, yang biasa digunakan ISIS untuk menyebut wilayah yang dikuasainya.
"Saya tidak menghadapi kesulitan apapun (untuk bisa sampai di sini), sangat menyenangkan bisa hidup di tanah yang diatur oleh hukum Tuhan," ucapnya seperti dikutip Dar al-Islam.
Dalam wawancara itu, istri Coulibaly juga menyebut suaminya pendukung ISIS. Namun sebenarnya, Coulibaly pun sudah menyatakan aksi yang dilakukannya atas nama ISIS.
(nvc/ita)