Mereka adalah Fauzi Yusuf Hasibuan, Juniver Girsang, Luhut Pangaribuan, Humphrey Djemat, dan Jamaslin James Purba. Diantara para calon tersebut, praktis hanya James Purba yang bisa dikatakan datang dari golongan muda dengan umur belum ada 50 tahun. Sementara yang lain sudah 50 dan 60 an tahun.
"Karena kami adalah muda untuk perubahan," kata James kepada wartawan, Selasa (10/2/2015).
James mengatakan, selama ini Peradi yang notabene dipimpin oleh golongan tua masih belum menjadikan Peradi sebagai sebuah organisasi yang solid. Masih banyak permasalahan di dalamnya seperti kartu anggota, pelantikan, izin advokat asing dan lain sebagainya.
"Selama 10 tahun ini, meski ada DPC tetapi tidak solid," ujar James.
Dengan fakta seperti itu, kata James, seharusnya anggota Peradi bisa lebih mahfum jika nantinya akan memilih yang golongan tua lagi, maka hasilnya sudah bisa ditebak dalam lima tahun ke depan. Karena itu James yang mewakili golongan muda mengajukan diri untuk menjadi ketua umum.
"Yang muda bisa lebih bersemangat. Kalau yang senior tetap ingin maju, dikhawatirkan Peradi malah mundur," lanjut James.
James mengaku tak muluk-muluk jika nantinya bisa dipercaya memimpin Peradi. Yang akan dilakukan pertama kali tentunya pembenahan internal dengan menyolidkan DPC, penyosialisasian hasil rakernas dan rapimnas, serta transparansi keuangan.
"Peradi harus menjadi organisasi yang kuat dan lebih kokoh untuk bisa menghadapi gempuran dari luar," ujar pria yang menjabat sebagai ketua DPC Peradi Jakarta Pusat tersebut.
James yang lulusan UGM itu mengaku sudah mendapat dukungan yang cukup untuk bisa maju sebagai ketua umum. "Syarat dukungan sudah kami penuhi dan kami terus berkomunikasi dengan seluruh DPC se-Indonesia, termasuk dari Jawa Timur ini" tandas pria asli Pematang Siantar itu.
(iwd/iwd)