"Apa aneh dia di situ, wong dia didukung Sprin (surat perintah), tidak sedang happy-happy, tidak ada LC, tidak mabuk, di situ kerja," jelas Heru, Senin (9/2/2015).
Arsya mengalami penganiayaan dan luka-luka karena dipukul TNI AL yang sedang razia. Padahal saat itu Arsya sudah menunjukkan surat tugas. Selain Arsya ada juga Kompol Budi Hermanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertanyaan saya apakah kejahatan selalu ada di jalan? Polisi Serse ini kan sekarang dalam rangka ciptakan Jakarta aman. Polisi kan kembangkan penyidikan, menggalang informasi dari masyarakat, itu tak harus di kantor," tegas Heru yang juga diborgol dan akhirnya dijemput Heru di Puspom TNI AL.
(mei/ndr)