Sebelum menjadi ketua KPK, Samad adalah pengacara. Sedangkan Supriansa merupakan aktivis hukum. Sementara Zainal merupakan politikus dan eks ketua KPUD Gowa.
Menurut sahabat Samad, Kiblat Said, Samad dan Zainal sudah dekat sejak dulu. Keduanya sama-sama dari Unhas, hanya beda fakultas. Sedangkan Supriansa lulusan UMI Makassar. Ketiganya baru akrab setelah lulus kuliah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Makassar belakangan beredar foto Samad, Supriansa, dan Zainal berada di Mekkah. Menurut Kiblat, itu foto tahun 2013 lalu. Saat itu, Samad baru saja menjadi ketua KPK. Samad, Supriansa, dan Zainal umrah dengan biaya sendiri.
"Foto itu yang ambil juga teman mereka," tutur Kiblat.
Di tengah kisruh KPK dan Polri, Samad, Supriansa, dan Zainal ikut 'kisruh'. Berawal dari penetapan Komjen BG sebagai tersangka, lalu Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyampaikan testimoni soal pertemuan Samad dan elite partai, hingga foto mesra Samad dengan Feriyani Lim.
Supriansa sempat diperiksa Bareskrim Polri terkait laporan LSM KPK Watch terkait isi blog 'Rumah Kaca' dan pengakuan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Kepada polisi, ia menyatakan Samad bertemu elite PDIP di apartemennya pada Pemilu 2014. Samad membantah dan menyebut pertemuannya dengan elite partai tak dapat dihindari. Ia tak pernah berinisiatif bertemu.
Belum selesai laporan LSM, Samad kembali diserang isu foto mesra bareng Feriyani Lim di hotel dan pelaporan soal dokumen palsu. Samad membantah foto itu. Tapi pada Rabu (4/2) kemarin, Zainal tiba-tiba muncul. Ia mengatakan dirinya yang memotret foto itu dengan menggunakan ponsel Nokia E90.
Mengapa Samad, Supriansa, dan Zainal yang dulu berteman akrab, kini bermusuhan dan saling membuka aib? Adakah dorongan dari pihak luar?
(try/mad)