"Belok untuk ngetem lagi di Stasiun Sudirman karena mau ngejar penumpang," kata sopir Metro Mini 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang, Barianto Hasibuan kepada detikcom di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2015).
Stasiun Sudirman memang salah satu stasiun paling ramai di kawasan Jakarta. Banyak karyawan yang bekerja di kawasan Senayan, Sudirman, Thamrin hingga seputaran Monas yang memanfaatkan transportasi kereta dan turun di Stasiun Sudirman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu bayar petugas biar dikasih belok. Seharusnya kan nggak boleh. Itu namanya mel," kata pria asal Medan ini.
Barianto mengaku tak tahu mengapa aksi pungli itu disebut 'mel'. Istilah tersebut menurutnya sudah terkenal di kalangan sopir dan kondektur.
"Tapi itu cuma bisa pagi saja. Kalau sudah siang nggak boleh. Mau bayarpun tetap nggak boleh," katanya.
Sepengetahuan Barianto, aksi menyogok petugas Dishub tersebut biasa dilakukan hingga sebelum pukul 07.00 WIB. Ia tak tahu bahwa ternyata saat ini banyak temannya yang berputar di Bundaran HI hingga sekitar pukul 09.00 WIB.
"Soalnya belakangan saya sering keluar jam 10.00 WIB. Trayek penuh dari Pasar Minggu sampai Tanah Abang," urainya.
Aksi pungli yang dilakukan petugas Dishub juga diamini sopir Kopaja 19, Rizal (40). Menurutnya, aksi semacam itu sudah lama terjadi.
Para penumpang juga banyak yang sudah hafal dengan kebiasaan tersebut. Mereka biasanya turun sebelum bus tiba di Bundaran HI.
"Kalau ada yang mau lurus (ke Jl MH Thamrin) ya turun sebelum Bundaran HI. Mereka sambung lagi dengan bus lain yang lewat sana kan banyak," ujar Rizal.
Kadishub DKI Benjamin Bukit menegaskan akan menindak oknum petugas di lapangan. "Saya sudah lihat videonya memang ada anggota Dishub tapi tidak terlihat dia bergerak ke pot bunga tersebut dan saya sudah mengumpulkan regu terkait yang menyatakan tidak ada," ujar Benjamin kepada detikcom. (Baca: Setoran Liar Pot Bunga di HI, Kadishub: Kami Tindak Tegas!)
(kff/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini