Ketika Ahok Bicara Soal 'Kemewahan' Seorang PNS DKI

Ketika Ahok Bicara Soal 'Kemewahan' Seorang PNS DKI

- detikNews
Rabu, 04 Feb 2015 19:37 WIB
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) heran melihat banyak PNS DKI yang selama ini gaya hidupnya mewah. Dia mengatakan barang termewah yang pernah dibelinya adalah baju batik.

"Saya nggak ngerti gaya hidup PNS mewah. Saya saja beli barang mahal dari baju batik. Saya tahu juga karena melihat Pak Jokowi dan diajari pakai batik terus, jadi beli batik," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (4/2/2015).

"Wah ternyata lebih mahal (batik) daripada jas. Saya lebih suka pakai jas sebenarnya karena murah, modalnya cuma ganti kaos dalam sama dasi. Orang juga nggak tahu kalau jas yang dipakai itu-itu saja. Lebih mahal batik daripada jas," lanjutnya sambil terkekeh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suami Veronica Tan itu pun sempat bertanya ke Jokowi saat masih menjadi Gubernur DKI Jakarta mengapa harga batik bisa semahal itu. "Kata Pak Jokowi, hargai orang yang bikin batik lama jadi mahal. Ya maklum saya bukan berasal dari Jawa jadi nggak tahu," kata Ahok.

Ahok juga berbagi cerita soal jam berkantornya yang tak jarang sampai larut malam. Bahkan terkadang saking banyaknya dokumen penting yang harus diperiksanya, dia boyong ke rumah dalam satu koper berwarna hitam.

"Jarang gubernur datang pagi pulang malam. Bawa banyak disposisi ke rumah. Banyak jebakan batman, (sehingga dari) dokumen gitu banyak (saya) dikasih hidayah untuk periksa (yang dianggapnya mencurigakan)," terang mantan bupati Belitung Timur ini.

"Ini nggak mudah untuk kita mau bersih atau betul karena kita mau melawan semua orang. Daripada bapak ibu nggak setuju lebih baik mundur pindah ke provinsi lain. Kalau mau sabar, ya nunggu paling sampai 2017. Kalau dipilih lagi ya sampai 2022, makanya kalau mau bapak ibu kampanye ke daerahnya supaya jangan milih Ahok sekalian," celetuk Ahok yang mengundang tawa 280 pegawai inspektorat.

Dia pun melanjutkan cerita seputar pengalamannya semasa duduk di Komisi II DPR RI beberapa tahun silam. Dikatakannya, tidak sedikit orang membencinya dan mencap Ahok sebagai sumber masalah hingga ingin 'menendangnya' ke komisi lain.

"Saya selalu jadi masalah buat orang-orang bermasalah. Saya pernah mau dikeluarkan dari Komisi II dulu karena merancang pasal pembuktian terbalik, pada marah sama saya. Sampai Ray Rangkuti bilang kalau berhasil nanti dinamain pasal Ahok," kenangnya.

"Saya dipecat dari Baleg. Kayaknya mau dipindahin ke komisi agama. Entar kalau dipindahin ke Komisi VIII nanti saya bongkar permainan haji. Malu dong kalau dibongkar sama non muslim. Eh nggak jadi. Akhirnya bilang terserah saya mau pilih di komisi berapa. Tetap di Komisi II tapi diberhentikan dari Baleg. Ya nggak apa-apa," pungkas pria tiga anak ini.

Ahok meminta agar seluruh jajaran PNS DKI di bawah pimpinannya dapat bekerjasama dengan baik, terutama dalam mereformasi birokrasi.

(aws/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads