"Nah ini miniatur cable car," kata Emil, sapaan Ridwan, sewaktu ditemui wartawan di ruang kerjanya, Balaikota Bandung, Jalan Wastukancana, Rabu (4/2/2015).
Ada dua miniatur cable car bercat putih dan oranye yang menghiasi meja tamu di dalam ruang kerja pengidola mantan Presiden Soekarno ini. Emil memegang dua replika tersebut, lalu memperlihatkan kepada awak media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angkutan transportasi moderen tersebut bakal melayani rute Cihampelas-Tamansari. "Cable car itu buatan Austria," ujar Emil.
Lebih lanjut pria berkacamata ini mengungkapkan, pada Selasa (3/2) kemarin di Ruang Rapat Pimpinan DPR RI, Jakarta, berkesempatan bertemu Komisi V DPR RI. Emil diterima oleh Ketua Komisi V DPR RI Fairy Djemi Francis serta anggota lainnya antara lain Sukur H. Nababan, Agung Budi Santoso, Nurhayati, Anton Sukartono Surato.
Emil didampingi Ketua Komisi C DPRD Kota Bandung Entang Suryaman, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung serta Dinas Tata Ruang dan Ciptakarya Kota Bandung. Dia menjelaskan panjang lebar konsep pembangunan Kota Bandung ke depan.
"Anggota dewan (Komisi V) mendukung pembiayaan infrastruktur agar banyak dibantu oleh APBN," ujar Emil.
Jika proyek monorel/RLT dan cable car tak diukung APBN, menurut Emil, prosesnya sangat lama sekali. "Karena kami di daerah enggak punya uang sebanyak itu. Kedua, proses lelang tetap berjalan, tapi panjang. Kecuali ada keberpihakan," tutur lulusan ITB ini.
Hasil rapat dengan Komisi V DPR RI sambung Emil, menyepakati bahwa mulai 2015 ini pembiayan DED (Detailed Enginering Design) dibantu APBN. "Untuk monorel serta cable car, tahun depan diperjuangan," ucap Emil singkat.
(bbn/ern)