Polda Metro Jaya sendiri tidak kurang-kurangnya melakukan upaya pencegahan untuk menekan angka kejahatan ini, di antaranya dengan mendirikan pos pantau. Namun keberadaan pos pantau dirasa kurang jumlahnya, karena pada kenyataannya pelaku kejahatan menyasar korban di lokasi yang sepi.
Untuk mengantisipasi hal ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono menyatakan pihaknya akan memperbanyak titik pos pantau ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, pos pantau ini tidak hanya ditempatkan di lokasi-lokasi keramaian. "Tetapi di tempat yang sepi juga nanti kita dirikan pos pantau," katanya.
Pos pantau ini tidak hanya dijaga oleh petugas lalu lintas, tetapi juga anggota Sabhara dan Brimob yang dilengkapi dengan senjata laras panjang. Unggung mengatakan, keberadaan anggota bersenjata api bukan untuk menakuti masyarakat, tetapi justru untuk memberikan rasa aman terhadap masyarakat.
"Sehingga anggota yang melakukan penjagaan di lapangan juga merasa terlindungi (dengan senjata api tersebut-red) dan masyarakat juga aman," tuturnya.
Jamin Keamanan
Terkait masalah keamanan, hasil survey EIU (Economist Inteligence Unit) menempatkan kota Jakarta sebagai Ibu Kota di dunia dengan tingkat keamanan di posisi buncit yakni urutan ke-50. Terkait hasil survey itu, Unggung menyatakan bahwa pihaknya menjamin keamanan warga dari aksi kriminalitas.
"Kami jamin itu. Caranya tidak tinggal diam, kita gelar operasi, ini bentuk kepedulian kita menciptakan rasa aman," tegas Unggung.
Untuk memberikan jaminan keamanan itu, Unggung menginstruksikan jajarannya untuk melakukan patroli biasa, patroli yang diintensifkan, hingga patroli skala besar.
"Kita lakukan patroli dari jam 12 malam hingga jam 3 pagi," tutupnya.
(mei/bar)