Masing-masing, Kecamatan Mangaran, Kecamatan Bungatan, Kecamatan Kota, Kecamatan Kendit, dan Kecamatan Arjasa.
"Lima kecamatann itu kita tetapkan sebagai daerah endemis DB di Situbondo," kata Abu Bakar Abdi kepada detikcom, Jumat (30/1/2015).
Kepala Dinas Kesehatan Situbondo itu menerangkan, saat ini di Situbondo juga belum ada penetapan status KLB DB. Meski sebulan terakhir ini sudah 5 penderita DB meninggal dunia. Sesuai protap, KLB ditetapkan jika ada peningkatan kejadian hingga 100 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Selama Januari 2014 lalu, jumlah penderita DB di Situbondo meninggal dunia sebanyak 3 orang. Sementara selama Januari 2015 ini, jumlah penderita yang meninggal dunai berjumlah 5 orang," papar Abu Bakar Abdi.
Saat ini, jelas dia, gerakan penanganan pemberantasan wabah DB di Situbondo tetap dilakukan parsial oleh masing-masing puskesmas. Selain dengan fogging dan pemberian abate, petugas Puskesmas juha terus mensosialisasikan program 3 M.
"DB mewabah karena cuaca tidak menentu. Habis hujan, terus ganti panas. Yang pasti, kita tetap melaksanakan Gerakan Situbondo Bersih Jentik atau Gesit Batik," pungkas Abu Bakar Adi.
(fat/fat)