Selain menertibkan, TPE bertujuan untuk menekan jumlah pungli yang selama ini membudaya di kalangan juru parkir (jukir).
"Semua. Semua on street saya mau pasang parkir meter. Kita namakan Terminal Parkir Elektronik. Jadi sekarang tidak ada lagi uang yang lari kepada oknum yang tidak jelas, termasuk nanti gedung-gedung pun kita paksa seperti itu," ujar Ahok di Jl Gunung Sahari 7A Timur, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada semua. Kita minta link kepada Jakarta Smart City. Jadi nanti sepanjang jalan di Jakarta kalau ada terjadi kecelakaan, perampokan dan pencurian, kami bisa ikutin yang rampok, yang nyuri tuh motornya dari mana lari ke mana," lanjutnya.
"CCTV saat ini sudah jalan. Langsung pasang. Parkir meter udah CCTV. Kamu lihat deh semua parkir meter atasnya CCTV. Jadi itu standar," sambung suami Veronica Tan itu.
Dia juga menegaskan, juru parkir (jukir) yang mengawasi parkir meter yang sudah terikat kontrak harus digaji 2 kali UMP. "Nanti sudah kontraknya jalan 2 kali UMP. Kita lagi siapin KSO-nya," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala UP Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sunardi M Sinaga menyebut pihaknya nanti dibantu juru parkir (jukir) untuk mengawasi TPE.
"Jukir fungsinya selain merangkap sebagai security juga membenahi. Kalau sudah terpasang se-DKI jukir kan harus digaji masuk ke pemerintah DKI kurang lebih Rp 1 Miliar karena ini biaya yang banyak keluar untuk jukir. Jadi mereka jelas statusnya," kata Sinaga di Jl Agus Salim, Jakarta Pusat.
(aws/aan)