Jawa Timur Masih Jadi Predikat Penderita Kusta Terbanyak di Indonesia

Jawa Timur Masih Jadi Predikat Penderita Kusta Terbanyak di Indonesia

- detikNews
Selasa, 27 Jan 2015 15:33 WIB
Wagub Jatim hadiri peringatan hari kusta di RS Sumber Glagah/Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Predikat penderita kusta terbanyak sampai saat ini masih disandang Provinsi Jawa Timur. Saat ini pasien kusta di Jatim 4.600 orang. Wakil Gubenur Jatim, Saifullah Yusuf menjelaskan jumlah pasien kusta terbesar berasal dari Kabupaten Sumenep dan Sampang (Madura) masing-masing 516 dan 400 orang.

"Kemudian disusul Bangkalan dan yang lain tersebar di 16 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Antara lain, Tuban, Lumajang, Lamongan, Probolinggo, Pamekasan, Situbondo dan Pasuruan," kata pejabat yang akrab disapa Gus Ipul kepada wartawan saat menghadiri peringatan hari kusta se dunia yang ke 62 di RS Kusta Sumber Glagah Desa Tanjungkenongo, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Selasa (27/1/2015).

Namun, jelas Gus Ipul, jumlah pasien kusta di Jatim menurun dibanding tahun 2012 yang mencapai 4.807 pasien. Pada tahun yang sama, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat ke dua dengan 2.345 pasien kusta. Sampai saat ini, dia mengklaim Provinsi Jatim telah menyembuhkan 132.021 penderita kusta melalui program kuratif yang salah satunya terdapat di RS Kusta Sumber Glagah.

"Jatim menjadi terbanyak penderita kusta karena memang pada zaman Belanda dulu tempat pembuangannya di Sampang Madura, penderita kusta diisolir di pulau Mandangin," ungkapnya.

Untuk menekan penderita kusta di Jatim, Gus Ipul menekankan agar Dinas Kesehatan di setiap daerah basis pasien kusta tidak hanya fokus pada tahap kuratif (upaya untuk merawat dan mengobati) saja, namun lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif (pencegahan). Beberapa tahun ke depan, ditargetkan pasien kusta di Jatim turun hingga 50 persen dari saat ini.

"Penyakit kusta ini sebenarnya mudah disembuhkan apabila terdeteksi sejak dini, oleh sebab itu dinas kesehatan 5 tahun terakhir kita minta untuk menggerakkan masyarakat agar segera melaporkan adanya warga yang terindikasi menderita kusta sejak dini," tandasnya.

Sementara Kepala UPT RS Kusta Sumber Glagah, dr Budi Astutik Kusharjuni menuturkan, pada peringatan hari kusta se dunia kali pihaknya berupaya untuk menghapus stigma negatif masyarakat terhadap penderita kusta. Menurutnya, penyakit kusta bisa disembuhkan, sehingga masyarakat tidak boleh mengucilkan penderita kusta.

"Kusta menular melalui udara itupun setelah kontak langsung selama puluhan tahun. Tidak menular melalui kontak kulit," tuturnya.

Dia menambahkan, RS Sumber Glagah mampu menampung 50 pasien kusta rawat inap dan 65 pasien umum. Saat ini terdapat 31 pasien kusta yang menjalani kuratif di rumah sakit milik provinsi ini.

"Rujukan pasien tidak hanya dari Jatim, namun juga dari Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, NTB, dan Sulawesi Selatan," pungkasnya.

Perlu diketahui, Indonesia menempati urutan ke 3 dunia dengan pasien kusta terbanyak setelah India dan Brazil. Berdasarkan data tahun 2012, pasien kusta baru di India mencapai 127 ribu orang, Brazil sebanyak 33.955 orang, sedangkan Indonesia 18.994 orang.

Di tingkat ASEAN, Indonesia menduduki peringkat pertama. Disusul Myanmar dan Filipina 2.935 pasien kusta, Vietnam 748 orang, Kamboja 314 orang, Thailand 280 orang, Malaysia 215 orang, Laos 93 orang, dan Singapura 11 orang.


(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.