"Menkopolhukam itu jabatan politik. Perlu kearifan dan kehati-hatian dalam berbicara. Belajarlah dari seniornya terdahulu Marsekal Djoko (Suyanto), Menkopolhukam yang lalu," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat saat dihubungi, Senin (26/1/2015).
Tedjo merupakan Laksamana (Purn) TNI yang pernah menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut. Martin menilai, Tedjo harus memahami jabatan KSAL berbeda dengan jabatan yang Tedjo emban sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Tedjo soal 'rakyat tidak jelas' sudah kadung meluncur dan sampai di telinga publik. Martin tak setuju bila pendukung KPK dikatakan sebagai rakyat tidak jelas.
"Mereka yang datang itu adalah karena rasa kepedulian yang tanpa pamrih pada negara ini. Apakah guru-guru besar universitas ternama, doktor-doktor ternama, dan anggota Komisi III DPR adalah rakyat yang tidak jelas? Sangat jelas," kata Martin.
Martin mengimbau agar Tedjo bisa menjaga tutur-katanya. Bila tidak, kedongkolan masyarakat bisa lebih besar lagi. "Apa yang dikatakan tentang rakyat tidak jelas itu bisa memancing kedongkolan orang kepadanya. Menkopolhukam kalau bicara hendaknya yang menyejukkan, jangan malah membuat suasana semakin panas," imbau Martin.
(dnu/trq)