Denny: Pak Jokowi Laksanakan Revolusi Mental, Jangan Tunduk Pada Mega-Paloh

Denny: Pak Jokowi Laksanakan Revolusi Mental, Jangan Tunduk Pada Mega-Paloh

- detikNews
Minggu, 25 Jan 2015 11:16 WIB
Idham Khalid/detikcom
Jakarta - Pernyataan normatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto membuat banyak orang kecewa. Jokowi diminta bertindak tegas menyelamatkan KPK dari upaya kriminalisasi.

"Presiden Jokowi, laksanakan revolusi mental. Jangan pindahkan Istana ke Teuku Umar. Jangan tunduk pada KMP, Mega-Paloh," ujar Denny Indrayana saat berorasi dalam aksi #SaveKPK di area car free day (CFD) Jl Sudirman, Jakpus, Minggu (25/1/2015).

Penangkapan Bambang dengan cara disergap banyak petugas dan diborgol pada Jumat (23/1) menunjukkan upaya kriminalisasi sedang dilakukan terhadap KPK. Apalagi Wakapolri Komjen Badrodin Haiti mulanya tak tahu aksi penangkapan yang dikomandoi Kabareskrim Irjen Budi Waseso.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penangkapan BW tak diketahui Wakapolri, artinya Budi Gunawan melakukan perlawanan balik. Ini kemarin bukan BW yang ditangkap, tapi KPK," sambungnya.

Soal usulan imunitas, Denny menegaskan perlindungan khusus itu hanya berlaku saat pimpinan KPK menjabat. Dia menepis anggapan hak tersebut akan membuat pimpinan KPK berbuat sewenang-wenang.


(fdn/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads