Antisipasi ini dilakukan lantaran 5 tahun lalu, Jember dinyatakan KLB demam berdarah dua kali. Dalam kasus DB, pasien mencapai 901 penderita dan 11 meninggal dunia dalam 3 bulan berturut-turut.
"Kita khawatir siklus 5 tahunan kembali terjadi. Sehingga jauh hari kita telah antisipasi dengan fogging rumah warga," kata Humas Dinkes Jember, Yumarlis kepada detikcom, Jumat (23/1/2015).
Sementara hingga Januari 2015, penderita DB di Jember telah mencapai 148 kasus yang tersebar di 6 kecamatan. Yakni Kecamatan Ambulu, Tempurejo, Wuluhan, Kaliwates, Patrang dan Sumbersari. Namun, jelas dia, jumlah pasien bulan ini belum masuk kategori KLB.
"Dari jumlah kasus belum ada yang mencapai 2 kali angka maksimal yakni 572 kasus," tambahnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya siklus lima tahunan, dinkes melakukan pencegahan dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan fogging.
"Kita alokasikan dana Rp 2 miliar untuk penanganan, dan jumlah tersebut sudah termasuk untuk pengobatan pasien," tambah Yumarlis.
Sementara stok obat-obatan masih tercukupi. Bahkan alokasi obat cukup untuk stok pertengahan tahun 2016.
(fat/fat)