"Kami meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku hinggga otaknya. Kami berikan waktu sampai satu bulan, kalau tidak bisa menangkap pelakunya kami akan terus turun jalan," ujar salah satu orator saat berorasi di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (22/1/2015).
Dalam aksinya, massa KAK ini mengusung berbagai poster dan spanduk yang diantaranya bertuliskan 'Stop pembantaian aktivis', 'Save aktivis Bangkalan', 'Hentikan kekerasan pada aktivis dan jurnalis pembela hak rakyat', 'Stop Cuk kekerasan'.
Korlap KAK Edi Firmanto mengatakan, Mathur adalah pemberani yang pernah melaporkan dugaan korupsi ke KPK pada proyek pembangunan Pelabuhan Madura Industrial Seaport City di Kecamatan Socah Bangkalan dan kasus-kasus lainnya.
"Bagi kami, Mathur adalah sebagian dari banyaknya para aktivis Pro Demokrasi yang mengalami kekerasan yang selama ini terjadi di negeri sendiri," ujarnya.
Ia mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penembakan Mathur dan menangkap pelaku serta mengadili juga siapa otak dibalik kasus penembakan aktivis.
"Tuntaskan kasus-kasus korupsi yang melibatkan aparat penegak hukum serta pejabat pemerintahan," katanya.
"Ciptakan rasa aman dan kondusif kepada masyarakat sesuai tugas Polri sebagai pengayom dan pelindung masyarakat," tandasnya.
(bdh/bdh)