"Hidung pesawat paling hanya 10 kg beratnya dan terbuat dari plastik itu jadi mudah hanyut," kata Supriyadi di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Rabu (21/1/2015).
Menurutnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak akan melakukan investigasi terhadap hidung pesawat yang telah di temukan nelayan di perairan Pulau Sembilan. Sehingga sampai saat ini, serpihan pesawat AirAsia tersebut masih berada di Kotabaru, berada terpisah dengan serpihan lain yang ditemukan sebelumnya dan telah disimpan di Gudang Pelabuhan Panglima Utar Kumai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang nelayan bernama Sunding (38) yang tinggal di Desa Tanjung Nyiur, Gusung Karang, Pulau Sembilan, Kalimantan Selatan menemukan hidung pesawat di perairan Marabatuan, Pulau Sembilan, Senin (19/1/2015) pada pukul 17.00 Wita. Dia menemukan saat perjalanan pulang menuju ke Marabatuan.
Lokasinya berjarak sekitar 200 mil dari tempat temuan main body.
(tfn/mad)