"Ada kesalahan-kesalahan yang mendasar. Memang sangat perlu dipertanyakan apa alasan pemberhentian Kapolri Sutarman. Harus ada Kapolri definitif jangan seperti sekarang. Karena sekarang ada tiga orang yang seakan-akan punya bintang empat," kata mantan Wamen Hukum dan HAM, Denny Indrayana di Bundaran HI, Jakpus, Minggu (18/1/2015).
"Pertama adalah mantan Kapolri Jenderal Sutarman, kedua Badrudin plt seakan-akan dia bintang empat karena dia pelaksana tugas. Ketiga yang sudah dipilih sebagai Kapolri Budi Gunawan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"โIni berbahaya bagi institusi polri. Oleh karena itu presiden segera memilih kapolri definitif, harus segera memilih kapolri tetap permanen melalui proses yang benar dan baik," ucapnya.
Meski mendesak adanya Kapolri permanen, Denny menyatakan ketidaksetujuannya pada keputusan Jokowi yang mengangkat Budi Gunawan sebagai Kapolri. Karena itu, ia menyarankan Jokowi memulai lagi proses seleksi Kapolri dari awal dengan melibatkan KPK dan PPATK.
"Memastikan tidak ada rekening gendut, tidak ada masalah dengan korupsi apalagi tersangka korupsi," ucapnya.
"โJangan juga kita mempunyai Kapolri yang tersangka dan dia pasti terdakwa. Karena tidak ada SP3, kemungkinan besar juga terpidana karena KPK tidak pernah gagal," tegasnya.
(bil/mad)