"Kita tadi berhasil melakukan penangkapan. Karena melawan dilumpuhkan oleh petugas Densus dan dibantu teman-teman dari jatanras Polda Jatim," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf kepada wartawan usai salat Jumat di Masjid Nurul Huda komplek mapolda, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (16/1/2015).
Anas mengatakan, Totok merupakan jaringan teroris Santoso (DPO). Totok juga dikenal sadis, bahkan tak segan-segan menggorok polisi.
"Sudah lama dicari karena melakukan tindakan kepada 2 anggota kepolisian di Poso. Mungkin sadis dia, anggota polisi digorok dan ada kejadian lain banyak memang di Poso," tuturnya.
Mantan Wakabareskrim Mabes Polri ini menerangkan, hingga kini belum mendapat informasi tentang keberadaan keluarga Totok. Namun, terduga teroris ini ke Kediri sebagai tempat pelariannya.
"Saya masih belum begitu (mendapatkan informasi tentang keluarganya). Tapi yang jelas dia lari ke Kediri," tuturnya sambil menambahkan, selama pelariannya di Kediri, petugas sudah menguntitnya selama sekitar sebulan.
"Nggak lama (penangkapannya). Dia sempat menembak dan ditemukan barang bukti senjata api termasuk amunisi yang ada di bersangkutan," ujarnya.
Penggerebekan terduga teroris ini terjadi di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri. Totok alias ROni ini diduga pelaku penembakan Kapolsek Bima NTB serta Kanit Reskrim Polsek Bima.
Jenazah terduga teroris saat ini berada di kamar jenazah RS Bhayangkara Kediri dan belum ada rencana dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya. "Rencananya masih di RS Bhayangkara Kediri," tandasnya.
(roi/fat)