"Bagi pihak-pihak yang kebetuan tidak sepakat dengan hukuman mati kiranya dapat memahami," ucap Jaksa Agung Prasetyo dalam jumpa pers di Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta, Kamis (15/1/2015) petang.
Prasetyo menjelaskan hukuman mati dilakukan untuk kehidupan bangsa Indonesia agar terjauh dari narkotika. Sehingga perlu sikap keras dan tegas untuk menindak permasalahan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang menjabat JAM Pidum tahun 2006 ini tidak akan berkompromi dengan jaringan sindikat narkoba. "Saya akan konsisten, keras dan tegas. Tidak ada ampun bagi bandar dan pengedar narkotika. Presiden juga menyampaikan tidak ada maaf untuk pelaku nerkotika," janjinya.
(tfn/nrl)