Walikota Mojokerto, Mas'ud Yunus mengatakan, kenduri massal itu akan digelar 18 Januari mendatang. Dalam acara yang rencananya dimulai pukul 08.00 Wib itu akan diikuti sekitar 8 ribu warga Kota Onde-onde.
Menurutnya, para peserta berasal dari Forpimda Kota Mojokerto, Jamaah Al Ummahat, FKMT, kepala sekolah, pelajar, SKPD, RT, RW, organisasi islam dan Masyarakat se-Kota Mojokerto. Ribuan peserta ini diwajibkan untuk berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang itu membawa sebuah layah berisi tumpeng nasi kuning.
"Acara ini kita gelar untuk memperingati Maulid (hari kelahiran) Nabi Muhammad. Nanti, seluruh tumpeng nasi kuning akan berjumlah 2015 layah, akan kita makan bersama-sama," jelas Mas'ud kepada detikcom, Kamis (15/1/2015).
Mas'ud menuturkan, penggunaan layah untuk kenduri massal ini memiliki makna tersendiri. Layah yang identik sebagai alat menghaluskan bumbu dapur itu, pada masa lalu menjadi tempat untuk makan bersama. Menurutnya, tradisi makan bersama itu warisan kebudayaan Islam Nusantara yang patut dilesatrikan.
"Suasana kebersamaan, guyub rukun dapat terjalin ketika makan dalam satu layah. Semoga layah ini dapat membuat masyarakat Kota Mojokerto lebih guyub rukun, dan acara ini nantinya menjadi acara tahunan yang bisa menarik wisatawan ke Kota Mojokerto," tuturnya.
Mas'ud menambahkan, acara ini terbuka untuk masyarakat umum. Namun, pria yang akrab disapa Kiai Ud ini mewajibkan setiap peserta membawa kantong plastik.
"Saya ingin nanti setelah acara, masing-masing peserta punya tanggung jawab dalam kebersihan lingkungan," pungkasnya.
(fat/fat)