Komet ini berada di titik terdekat dengan Bumi, menempuh jarak lebih dari 70 juta kilometer pekan lalu, dan akan terlihat hingga sekitar 24 Januari.
Penulis blog astronomi, Dr Ian Musgrave, mengatakan, penampakan komet Lovejoy cukup jelas bagi pemerhati bintang dengan langit gelap yang terang untuk melihatnya dengan mata telanjang - meskipun paling baik dilihat melalui teleskop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komet, yang ditemukan pada tahun 2014 oleh astronom amatir Australia Terry Lovejoy, ini berasal dari Awan βOort &rsquo, sebuah lingkaran cahaya dari badan es dan puing-puing beku di tepi luar tata surya yang terletak sangat jauh.
Ia terakhir mengunjungi tata surya bagian dalam sekitar 11.500 tahun yang lalu, dan tak diperkirakan untuk muncul kembali hingga 8000 tahun mendatang.
Cahaya hijau yang muncul disebabkan oleh molekul karbon, yang tercipta untuk berpendar karena radiasi ultraviolet dari Matahari
Komet biasanya memiliki dua ekor - ekor debu, dan ekor ion, tetapi komet Lovejoy tidak memproduksi cukup debu untuk menghasilkan ekor debu yang bisa terlihat.
Ekor gas ion panjangnya berwarna biru karena ion karbon monoksida yang bersinar.
Debu terbatas yang mengalir melalui inti dan ekor komet mencerminkan sinar matahari, menghasilkan cahaya putih kekuningan yang pucat.
Foto Komet Lovejoy ini diambil oleh fotografer astronomi Australia, Phil Hart, menggunakan teleskop 8-inci yang dilengkapi dengan kamera digital termodifikasi pada pelacakan khusus, yang disesuaikan dengan rotasi bumi.
(nwk/nwk)