Fenomena Bupati Jadi Nama Jalan dan 4 Cerita di Baliknya

Fenomena Bupati Jadi Nama Jalan dan 4 Cerita di Baliknya

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 12 Jan 2015 14:27 WIB
Fenomena Bupati Jadi Nama Jalan dan 4 Cerita di Baliknya
(Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Mojokerto - Lazimnya, sebuah jalan dinamai dengan nama tokoh yang sudah meninggal. Seperti nama pahlawan, tokoh masyarakat, atau tempat-tempat terkenal. Tapi di Mojokerto, Jawa Timur, sebuah jalan dinamai Mustofa Kamal Pasa, nama bupati setempat. Bagaimana bisa dan kenapa?

Nama sang bupati disematkan di gerbang besar jalan baru di Desa Claket. Di situ tertulis 'Mojokerto Kawasan Pariwisata', 'Padusan Air Panas', dan 'Jl Mustofa Kamal Pasa'. Ini adalah jalan menghubungkan pemandian air panas Padusan dengan Desa Claket, Pacet.

Ruas jalan ini membentang selebar 7 meter dan sepanjang 4,6 km. Pemkab mengucurkan dana APBD sebesar Rp 14,134 miliar. Diharapkan, jalan berkonstruksi beton ini menjadi alternatif mengurai kemacetan di pintu masuk pemandian air panas Padusan. Kenapa harus menggunakan nama Bupati?

1. Politis?

Foto: situs Pemkab Mojokerto
Tahun ini, Mojokerto akan menggelar Pilkada. Sang incumbent, Mustofa Kamal Pasa, maju lagi. Aroma politis di balik pemberian nama jalan sesuai nama bupati pun muncul.

"Ini masalah pencitraan jelang Pilbup tahun 2015," tuding anggota Komisi C DPRD Kabupaten Mojokerto, Mochamad Soleh, kepada detikcom. Sayang, Bupati belum bia dikonfirmasi terkait nama jalan dan tudingan tersebut.

Mustofa berlatar belakang pengusaha. Pada Pilkada 2010 silam, ia diusung PKS, PKB, PPP, PBB, PKPB, PAN, dan Patriot. Belum diketahui, dengan partai apakah pria 41 tahun tersebut akan maju lagi di Pilkada 2015.

2. Belum Diresmikan

(Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Meski sudah terpasang, nama Jl Mustofa Kamal Pasa belum diresmikan. Sang Bupati juga belum mengeluarkan keputusan apapun terkait nama jalan tersebut. Pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) sebagai pelaksana proyek, akan berkonsultasi dulu dengan Bagian Hukum Pemkab untuk melegalkan penamaan jalan.

"Akan kita ajukan untuk dituangkan dalam Perbup," kata Kepala DPU Mojokerto, Zainal Abidin, kepada detikcom.

3. Tiga Jalan Lain

(Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Ternyata, bukan hanya ruas jalan Padusan yang dinamai Mustofa Kamal Pasa, melainkan masih ada 3 jalan lain. Yakni jalan di Desa Kunjorowesi, jalan di kawasan Manduro Manggung Gajah di Kecamatan Ngoro, dan ruas jalan di lereng Gunung Penanggungan.

"Branded-nya MKP seperti nama singkatan Pak Bupati. Namun bukan nama Pak Bupati, melainkan kepanjangan dari Mojokerto Kawasan Pariwisata," tepis Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Mojokerto, Alfiah Ernawati, saat dikonfirmasi detikcom. Sementara, berdasarkan tulisan di gerbang, jelas-jelas tertulis Jl Mustofa Kamal Pasa.

4. Ide dan Jasa Bupati

(Foto: Enggran Eko Budianto/detikcom)
Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Mojokerto, Alfiah Ernawati, mengatakan, ruas jalan diberi nama Mustofa Kamal Pasa atas usulan warga. Di lain pihak, Kepala Dinas PU Kabupaten Mojokerto, Zainal Abidin, mengaku sengaja memasang nama tersebut sebagai kenang-kenangan. Mana yang benar?

"Kita menawarkan kepada Pak Bupati apakah berkenan sebagai kenang-kenangan nama beliau. Karena beliau berkenan ya kita pasang nama tersebut," kata Zainal saat dikonfirmasi detikcom.

Ruas Jl Mustofa Kamal Pasa dibangun di atas tanah Perhutani yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan konservasi Tahura Raden Soerjo. "Kebetulan jalan Padusan ini belum ada namanya sehingga kita beri nama Jalan Mustofa Kamal Pasa," imbuh Zainal.
Halaman 2 dari 5
(try/nrl)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.