Dari tangan Artadi, polisi menyita sebuah TV hasil perampokan, dan 2 buah helm. Dari 'nyanyian' Artadi, polisi lalu meringkus, Ahmad (32) warga Lombok Barat Wonosari Bondowoso. Dari tangan Ahmad, polisi menyita sebilah celurit yang digunakan saat merampok..
"Penangkapan kita lakukan 5 jam setelah kejadian. Sekarang dua tersangka itu kita keler ke Lumajang untuk mengejar tiga pelaku lain," kata AKP Mas Akhmad Sujalmo, Senin (12/1/2015).
Kapolsek Panji itu menerangkann, terungkapnya aksi perampokan di rumah Sulastri, berawal dari informasi yang diterima polisi, tak lama setelah terjadi perampokan. Disebut-sebut, Artadi baru saja menerima tamu tak dikenal yang dinilai mencurigakan. Mendengar itu, aparat gabungan dari Polsek Panji dan Unit Resmob Polres Situbondo langsung melakukan penelusuran.
Didukung catatan merah Artadi yang seorang residivis kasus pencurian, polisi pun segera melakukan penggeledahan. Saat itulah, polisi menemukan sebuah TV merek Polytron 20 inchi hasil perampokan dari rumah Sulastri. Termasuk 2 buah helm merek INK dan KYT yang disikat dari rumah korban.
"Dari situ terus kita kembangkan. Sekarang pengejaran ke Lumajang dipimpin langsung oleh Bondo-7 (Kasatreskrim AKP Riyanto, red)," papar AKP Mas Akhmad Sujalmo.
Sekawanan perampok bersenjatakan celurit kembali melancarkan aksinya di Situbondo. Kali ini, Sulastri (29), warga Desa Klampokan Kecamatan Panji, yang jadi sasaran. Wanita muda yang sedang ditinggal kerja suaminya ke Kalimantan itu, disumpal lakban dan diikat jadi satu dengan anaknya yang masih SD oleh kawanan pelaku, di dalam kamar.
Sebelum menguras harta benda korban, pelaku juga sempat berusaha memperkosa Sulastri. Beruntung, sebelum aksi perkosaan terjadi, Sulastri memilih menyerahkan harta bendanya kepada perampok. Selain aneka perhiasan emas seberat 97,55 gram, perampok berjumlah 5 orang itu juga membawa kabur 3 buah HP, sebuah TV, dan STNK mobil Ayla milik Sulastri.
(fat/fat)