Jenazah yang ditemukan, menurut data Basarnas, hingga Senin (12/1/2015) pukul 19.00 WIB mencapai 48 jenazah. Sedangkan yang sudah diidentifikasi, menurut data Disaster Victim Identification (DVI) Polri adalah 34 jenazah.
Berikut perkembangan SAR AirAsia QZ8501:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Flight Data Recorder (FDR) AirAsia QZ8501 telah tiba di Kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Jakarta. Setelah itu, FDR akan langsung diproses untuk dibaca.
Pukul 18.50 WIB
Flight Data Recorder (FDR) AirAsia QZ8501 telah tiba di Kantor KNKT Jakarta. Kondisi FDR tersebut diketahui masih bagus.
Pukul 18.49 WIB
Penyelam TNI AL hari ini berhasil mengangkat Flight Data Recorder (FDR) Pesawat AirAsia QZ-8501. Satu bagian black box lainnya, Cockpit Voice Recorder (CVR) posisinya sudah terlihat dan tertimpa sayap pesawat.
"CVR sebenarnya letaknya tidak jauh dari FDR, menurut perkiraan (jaraknya) 20 meter, tertimpa wing pesawat sehingga sangat berat, mustinya menggunakan lifting bag, mudah-mudahan besok bisa diangkat," ujar Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi.
Pukul 18.20 WIB
Flight Data Recorder (FDR) sudah berhasil diangkat dari permukaan laut dan saat ini tengah berada dalam perjalanan ke Jakarta. Panglima TNI Jenderal Moeldoko memiliki pendapat tersendiri mengenai keberhasilan penemuan salah satu black box itu dengan keberadaan dirinya.
Pukul 18.11 WIB
Tim DVI Indonesia dan beberapa negara berkumpul di RS Bhayangkara Polda Jatim. Mereka bekerja keras mengungkap identitas korban AirAsia QZ8501. Hasilnya, dari 48 jenazah, 34 di antaranya sudah teridentifikasi dalam 12 hari.
Setiap hari, melalui Humas Polda Jatim, tim DVI selalu memberikan perkembangan terkait ungkap identitas jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501. Dalam sehari, kadang mereka mampu mengungkap 2-8 jenazah.
Pukul 17.44 WIB
Flight Data Recorder (FDR), salah satu kotak hitam AirAsia telah diangkat dari dasar Laut Jawa. Panglima TNI Jenderal Moeldoko memberi tempo 15 hari untuk mengevakuasi Cockpit Voice Recorder (CVR), bagian lain dari kotak hitam, yang masih belum diangkat.
Pukul 17.11 WIB

Ketua KNKT Tatang Kurniadi bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko membawa Flight Data Recorder (FDR) pesawat AirAsia QZ-8501 ke Jakarta. Setelah dibuka dan dibersihkan, FDR akan melalui dianalisis.
"Kalau cuma buka dan download (datanya) 2-3 hari juga selesai. Proses investigasinya yang lama," kata Tatang dalam jumpa pers di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Senin (12/1/2015).
Pukul 16.55 WIB

Panglima TNI Jenderal Moeldoko membawa Flight Data Recorder (FDR) Pesawat AirAsia QZ-8501 yang berhasil dievakuasi oleh penyelam TNI AL. Ia kini membawanya ke Jakarta untuk diperiksa oleh KNKT.
Pukul 16.20 WIB

Tim SAR berhasil mengevakuasi Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan salah satu bagian black box AirAsia QZ8501. FDR yang merekam data-data teknis pesawat seperti ketinggian, kecepatan, putaran mesin, radar, autopilot, itu masih dalam kondisi bagus.
Pukul 16.14 WIB

Β
Panglima TNI Jenderal Moeldoko sangat bangga dengan kinerja tim penyelam gabungan TNI AL karena menemukan ekor dan bagian black box AirAsia QZ8501. Ia memberikan hadiah kepada tim penyelam tersebut.
Pukul 16.03 WIB
Proses pencarian terkait jatuhnya QZ8501 hari ini mendapatkan progres besar dengan ditemukannya black box. Panglima TNI Jenderal Moeldoko yakin capaian selanjutnya yakni penemuan main body pesawat tersebut, bisa segera terlaksana.
Pukul 16.03 WIB
Dua jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 asal Surabaya berhasil teridentifikasi oleh tim DVI. Selain dinilai cocok secara uji primer melalui dental record, jenazah yang di nomori B030 dan B043 itu bisa lebih mudah dikenali melalui analisa properti dari rekaman CCTV sesaat sebelum pemberangkatan pesawat di terminal 2 International Juanda.
Pukul 15.56 WIB

Kotak hitam AirAsia QZ8501 bagian Flight Data Recorder (FDR) sudah diangkat dan dimasukkan kontainer berisi air. FDR itu akan dibawa di Jakarta dan langsung dibuka untuk dianalisis.
Pukul 15.55 WIB

Panglima TNI Jenderal Moeldoko memamerkan flight data recorder (FDR) AirAsia QZ8501 yang ditemukan pada pukul 07.10 WIB di kedalaman Selat Karimata. FDR yang merupakan salah satu bagian dari black box ini dipamerkan dalam kotak tembus pandang berisi air.
Pukul 15.27 WIB
Tim Disaster Victim Identification (DVI) kembali berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di Laut Jawa dekat Selat Karimata. Total jumlah korban yang berhasil diidentifikasi 34 orang.
Pukul 15.17 WIB
Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali datang ke KRI Banda Aceh setelah bagian black box, Flight Data Recorder (FDR), ditemukan. Sebelumnya, ia menginap 2 hari demi pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ8501. Jauh-jauh ke KRI Banda Aceh, apa yang dikatakan Moeldoko?
Pukul 13.58 WIB
Kabasarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo memastikan penyelam telah menemukan Flight Data Recorder (FDR). FDR selanjutnya akan diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Pukul 12.35 WIB
KNKT mulai melakukan pemotongan ekor pesawat AirAsia QZ8501. Ekor seberat 10 ton itu dipotong menggunakan alat las.
Pukul 11.48 WIB

Ilustrasi (Foto: Ayunda W Savitri/detikcom)
Tim penyelam TNI AL berhasil mengangkat Flight Data Recorder (FDR) Pesawat AirAsia QZ8501 dan sedang berusaha mengevakuasi Cockpit Voice Recorder (CVR). Direktur Operasional Basarnas, Marsma SB Supriyadi, memastikan 2 bagian black box tersebut terpisah hanya dengan jarak 20 meter.
Pukul 11.38 WIB
Tim SAR gabungan berhasil mengangkat Flight Data Recorder (FDR). FDR diangkat ke atas permukaan laut oleh empat tim penyelam dari Dinas Penyelaman Bawah Air TNI AL.
Pukul 11.19 WIB
Seminggu terakhir, KRI Banda Aceh jadi tujuan utama Panglima TNI Jenderal Moeldoko untuk memantau evakuasi AirAsia. Bahkan pucuk pimpinan TNI itu sempat menginap di kapal besar itu. Hari ini, ia akan datang lagi di kapal perang tersebut.
Menurut informasi, Panglima akan melakukan konferensi pers. Meski demikian belum diketahui apa yang akan disampaikan.
Pukul 11.15 WIB

Ilustrasi (Foto: Ayunda W Savitri)
Lewat perjuangan tak kenal lelah, Tim SAR berhasil mengangkat Flight Data Recorder (FDR) AirAsia QZ8501. Posisi Cockpit Voice Recorder (CVR) yang juga merupakan bagian dari black box juga berhasil ditemukan.
Pukul 10.47 WIB
Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo memastikan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam AirAsia, sudah diangkat. Kini tinggal cockpit voice recorder (CVR) yang sedang dicari dan ditelusuri penyelam TNI AL.
Pukul 10.37 WIB
Kepala Basarnas Marsdya FHB Soelistyo menyebut Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam AirAsia sudah berhasil diangkat. Pagi ini tim penyelam dari TNI AL mengangkat FDR itu.
Pukul 09.59 WIB

KNKT sudah melakukan persiapan untuk melakukan pemotongan ekor pesawat AirAsia QZ8501. Namun sebelum pemotongan dimulai, tim investigator dari Airbus meneliti setiap bagian ekor pesawat yang kini berada di Pelabuhan Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalteng itu.
Pukul 09.50 WIB
Kepala Basarnas memastikan black box AirAsia QZ8501 yang selama ini dicari sudah ditemukan oleh tim yang berada di lokasi pencarian. Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo menyebut pesawat ditemukan di bawah puing pesawat.
Pukul 09.45 WIB

Panglima TNI Jenderal Moeldoko meluncur ke Pangkalan Bun, Kalteng. Moeldoko akan memberi dukungan kepada para penyelam TNI yang kabarnya sudah mendapatkan black box.
Pukul 09.14 WIB

Ekor bangkai pesawat AirAsia QZ 8501 yang mengalami kecelakaan di Selat Karimata telah sampai di Pelabuhan Teluk Kumai, Pangkalan Bun, Kalteng. Pagi ini, KNKT akan memotong ekor seberat 10 ton itu menjadi dua bagian.
Pukul 09.01 WIB
Meski posisi black box sudah ditemukan berdasarkan keterangan dari Kementerian Perhubungan melalui tim di Kapal Negara Jadayat, namun proses pencarian terhadap korban AirAsia QZ8501 terus dilakukan memasuki hari ke-16.
Pukul 08.24 WIB

Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 telah tiba di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kotawaringin Barat. Rencananya bagian pesawat ini akan dipotong hari ini, Senin (12/1/2015), supaya bisa dipindahkan ke gudang.
Pukul 08.17 WIB
CEO AirAsia Tony Fernades berkomentar tentang adanya kabar penemuan black box oleh Kapal Negara (KN) Jadayat. Menurutnya memang ada sumber yang kuat terkait penemuan black box tersebut.
Pukul 07.21 WIB
Tim Penyelam gabungan TNI AL kembali bersiap melakukan tugasnya. Kali ini fokus pencarian adalah blackbox AirAsia QZ8501 yang diperkirakan berada di dekat KN Jadayat.
Pukul 06.56 WIB

Proses evakuasi black box yang ditemukan KN Jadayat milik Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan dimulai lagi pagi ini oleh tim penyelam TNI AL. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Bun, memprediksi cuaca di lokasi diprediksi akan turun hujan dengan intensitas ringan.
Pukul 06.04 WIB
Tim penyelam TNI AL yang berada di KN Jadayat berhasil menemukan Black Box AirAsia QZ8501 pada upaya penyelaman yang dilakukan Minggu (11/1) kemarin. Namun alat berisi rekaman di dalam pesawat sebelum jatuh itu, belum berhasil diangkat ke permukaan.
(nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini