Nama Jalan Bupati Mojokerto di Pacet Sudah Dipasang Tapi Belum Diresmikan

Mojokerto - Meski nama Jalan Mustofa Kamal Pasa sudah terpasang di gapura ruas jalan baru di Desa Claket, Kecamatan Pacet, namun Pemkab Mojokerto belum meresmikan nama jalan tersebut. Bupati Mojokerto belum mengeluarkan keputusan apapun terkait nama jalan tersebut.

"Nama jalan itu belum diresmikan, akan kita koordinasikan dengan bagian hukum yang kemudian kita ajukan untuk dituangkan dalam Perbub," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Mojokerto, Zainal Abidin saat dikonfirmasi detikcom di kantornya, Jumat (9/1/2015).

Namun, penamaan jalan ini tergolong tak lazim karena memilih nama pejabat negara yang masih aktif. Zainal menuturkan, penamaan jalan tersebut untuk mengenang jasa Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa. Pasalnya, ide pembangunan jalan tersebut dari orang nomor satu di Kabupaten Mojokerto.

"Ke depan nama jalan itu akan kita kasih nama itu (Jalan Mustofa Kamal Pasa), namun peresmian nama jalannya akan kita barengkan dengan jalan-jalan lain yang belum ada namanya," tuturnya.

Selain Jalan Mustofa Kamal Pasa, lanjut Zainal, terdapat beberapa jalan di Kabupaten Mojokerto yang belum bernama. Pihaknya bakal melakukan evaluasi dan mendata sejumlah ruas jalan yang belum bernama untuk dilakukan penamaan.

"Kebetulan jalan Padusan ini juga belum ada namanya sehingga kita beri nama Jalan Mustofa Kamal Pasa," tandasnya.

Hal senada dikatakan Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Mojokerto, Alfiah Ernawati. Terkait peresmian nama jalan MKP, pihaknya akan berkoordinasi dengan Bagian Hukum Pemkab Mojokerto.

"Soal peresmian nama Jalan MKP ini akan kita koordinasikan dengan bagian hukum," tandasnya.

Nama Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa diabadikan menjadi nama jalan yang menghubungkan wisata air panas Padusan dengan Desa Claket. Jalan MKP ini dibangun untuk mengatasi kemacetan pada pintu masuk wisata air panas Padusan. Pasalnya, pada momen liburan, kemacetan kendaraan mencapai 5 Km.

Ruas Jalan sepanjang 4,6 Km ini dibangun berliku dan naik turun di lereng Gunung Welirang. Jika ditempuh dari wisata pemandian air panas Padusan, sepanjang sisi kiri jalan berupa jurang, sedangkan sisi kanan jalan berupa tebing yang di atasnya ditumbuhi hutan pinus. Jalan berkonstruksi beton selebar 7 meter ini dibangun di atas lahan perhutani.

Sayangnya, pembangunan belum sepenuhnya rampung. Pada sisi yang berbatasan dengan jurang, belum terpasang rambu-rambu peringatan maupun pembatas jalan. Selain itu, sejumlah jembatan di jalan ini juga belum dilakukan pelebaran.

(fat/fat)