Nama Putra kedua Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri itu seperti tak terdengar lagi setelah Jokowi dilantik menjadi Presiden pada 20 Oktober 2014. Seperti apa kiprah Prananda, salah satu putra mahkota dari trah Sukarno itu?
Kebagusan Jakarta Selatan, Rabu 9 Juli 2014 pukul 10.50 WIB. Prananda Prabowo keluar dari rumahnya. Bersama Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Puan Maharani, dan Joko Widodo (Jokowi), Prananda mendampingi Megawati Soekarnoputri yang akan menggunakan hak suaranya di TPS 026, Kebagusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itulah penampilan terakhir Prananda di khalayak ramai. Kiprahnya dalam menyukseskan kemenangan Jokowi-Jusuf Kalla sepi dari sorot kamera. Padahal perannya tak bisa dianggap sebelah mata.
Jauh hari sebelum PDI Perjuangan menetapkan Jokowi sebagai calon presiden, Megawati sudah menugaskan Prananda di Tim 11. Selain Prananda, anggota Tim 11 lainnya antara lain; Andi Widjajanto, Teten Masduki, Makmur Keliat, Ari Dwipayana, Alaxander Lay, dan Jaleswari Pramodhawardhani. Tim ini bertugas menyiapkan pencapresan Jokowi.
Di masa kampanye pilpres, Tim 11 dibubarkan dan sejumlah mantan anggotanya termasuk Prananda menjadi Tim Pemenangan Jokowi-JK. Pria yang akrab disapa Nanan itu mendapat posisi strategis yakni Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Jokowi).
Satgasus yang dipimpin Prananda lah yang menentukan tema blusukan Jokowi. Prananda berperan memberikan masukan terkait blusukan yang selama ini sudah jadi tradisi kepemimpinan Jokowi ini.
Meski memiliki peran kunci dalam mengantar Jokowi menjadi presiden, namun hingga kini Prananda belum masuk dalam lingkaran Ring 1 Istana. "(Prananda) Masih di situation room," kata mantan anggota Tim 11 saat berbincang dengan detikcom, Rabu (7/1/2015).
Prananda lebih dikenal sebagai 'man behind the door' atawa tokoh di balik pintu. Ia duduk sebagai Kepala Ruang Kendali dan Analisa Situasi di PDIP. Dia jarang tampil di muka umum. Inikah alasan Prananda belum masuk 'sekoci' Jokowi di Istana?
(erd/van)